Value Stream Mapping (VSM) adalah urutan kegiatan yang diperlukan untuk merancang, memproduksi, dan memberikan barang atau jasa pada permintaan pelanggan termasuk arus ganda informasi dan material (Martin dan Osterling, 2014). Value stream mapping memetakan segala kegiatan yang ada berupa aliran proses, aliran material, aliran produk, dan aliran informasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi waste dalam suatu proses. VSM dapat mengidentifikasi aktivitas yang bersifat value added (VA) dan non value added (NVA). Value stream mapping mengukur dampak aktivitas penambah nilai atau yang tidak menambah nilai terhadap total lead time suatu proses. Aktivitas yang bersifat value added atau memberikan nilai tambah dapat memenuhi kriteria yang diinginkan konsumen. Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau yang bersifat non value added menimbulkan pemborosan dalam segi material, biaya, dan sumber daya yang dikeluarkan. Pembuatan VSM dimulai dari pembuatan current state atau penggambaran keadaan bagaimana suatu tindakan dilakukan. Peta aliran nilai menurut Sukmoro (2010) adalah presentasi visual dari aliran proses saat ini atau current mapping yang menampilkan cycle time dan diagram alirnya. Pembuatan VSM selanjutnya berupa future mapping untuk penggambaran keadaan suatu tindakan perbaikan dari waste yang telah ditemukan. VSM menggunakan simbol-simbol standar yang menggambarkan proses, material, informasi, dan lainnya.
Secara umum, VSM dikenal juga sebagai sebuah tool dari Lean Manufacturing yang dapat membantu organisasi melihat aliran material dan informasi yang dibutuhkan pada saat produk berjalan di seluruh proses bisnis.
Pada prakteknya, VSM dibuat dalam bentuk grafik berupa flowcart dan digunakan untuk menganalisa dan merancang aliran material dan informasi yang dibutuhkan untuk memberikan produk dan jasa kepada pelanggan. Teknik ini pertama dikembangkan di Toyota dan sebelumnya bernama “material and information tool mapping”. Tool ini dapat diaplikasikan dihampir semua supply chain.
Manfaat VSM secara umum adalah membantu memperbaiki proses bisnis secara menyeluruh dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses. Beberapa keuntungan lain dari aplikasi VSM adalah:
Karena VSM dapat menyajikan data mengenai proses, tool ini kerap diaplikasikan sebelum memulai inisiatif proyek Lean Six Sigma. VSM akan menunjukkan bagian-bagian mana yang perlu dilakukan perbaikan dengan proyek-proyek improvement.
VSM dapat dibuat khusus untuk masing-masing produk yang spesifik. Dapat juga dibuat untuk satu kelompok produk yang memiliki tahapan proses yang sama (disebut product family). Setelah kita menentukan produk-produk yang spesifik untuk VSM, kita juga harus melihat permintaan pelanggan (customer demand) untuk menentukan Takt Time (waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk, sesuai dengan tingkat permintaan pelanggan).
Berikut adalah langkah-langkah atau tahapan dalam implementasi atau penerapan Value stream mapping :
Menurut Keyte dan Locher (2004): dijelaskan bahwa pencapaian VSM, dimana selama ini sudah menggunakan pengaturan manufaktur tradisional, dapat diterapkan kepada pengaturan Jasa, juga termasuk proses administrasi. Dalam pengaturan Jasa, menentukan keadaan saat ini atau masa depan dari value stream untuk proses spesifik dapat dilakukan dengan cara :
Value Stream Mapping (VSM) memeriksa nilai tambah dari setiap langkah dalam proses rantai pasok (supply chain). Perbedaan antara Value Stream Mapping (VSM), diagram alir (flowchart) dan pemetaan biru (blueprinting) adalah :
Tujuan dari pengembangan alat Value Stream Mapping adalah untuk mengeksplorasi saling ketergantungan dari dua departemen yang terpisah dan mengatasi situasi di mana alat-alat teknik industri konvensional untuk menangkap holistik lihat yang negatif ditemukan (Seth & Gupta, 2007).
Value Stream Mapping terdiri dari 2 tipe (Tilak, 2010) yaitu :
a. Current state map merupakan konfigurasi value stream produk saat ini, menggunakan ikon dan terminologi spesifik untuk mengidentifikasi waste dan area untuk perbaikan atau peningkatan (improvement).
b. Future state map merupakan bentuk dari perbaikan lean yang diinginkan.
Kedua tipe diatas mengindikasikan semua informasi penting terkait value stream produk seperti cycle time, level inventory, dan lain-lain yang akan membantu untuk membuat perbaikan (improvement) yang nyata.
Simbol-simbol bagan aliran material/produk dan informasi ini berfungsi untuk mengetahui bagan/ilustrasi yang menggambarkan atau mendeskripsikan aliran material yang dimulai dari awal (Raw Material) hingga menjadi produk diproses terakhir. Melalui pembuatan/penggambaran simbol-simbol akan memudahkan dalam memahami aliran material produk dan dapat diidentifikasi terhadap kondisi aktual. Simbol-simbol yang digunakan dalam value stream mapping terbagi menjadi dua jenis yaitu simbol aliran material dan simbol aliran informasi adalah sebagai berikut.
Simbol aliran material pada Value Stream Mapping dapat dilihat pada gambar di bawah.
Simbol Alat Transportasi menjelaskan penggunaan transportasi pendukung dalam mengalirkan barang antar proses oleh perusahaan (bukan pihak luar atau
stakeholder).Simbol Pergerakan Material (Belang) menjelaskan pergerakan atau perjalanan m
aterial ke proses selanjutnya dalam perusahaan.Simbol Pergerakan Material (Polos) menjelaskan pergerakan material atau
barang dari atau ke luar perusahan.Simbol Supermarket merupakan informasi tempat penyimpanan (Inventory
Control).Simbol Withdrawal digunakan ketika pergerakan material menggunakan sistem
Tarik/Pull, biasanya simbol withdraw digunakan dari sebuah supermarket.Simbol FIFO (First-In-First-Out) digunakan untuk mengidentifikasi jumlah maksimal alur material dari proses/department sebelum ke proses/department selanjutnya.
Simbol Informasi digunakan untuk menggambarkan informasi seperti berapa kali
informasi tersebut dibagikan atau diterima.Simbol Production kanban digunakan sebagai alat permintaan kepada
proses/departemen sebelumnya untuk membuat/memproduksi. Pada simbol ini harus dicantumkan jumlah permintaan per kanban card.Simbol Withdrawal kanban digunakan sebagai instruksi dari proses atau
departemen yang membuat/memproduksi kepada proses/department yang mengkonsumsi.Simbol Sinyal kanban digunakan sebagai alat penanda/sinyal ketika terjadi
permintaan kembali kepada department sebelumnya untuk membuat/memproduksi material yang baru. Umumnya permintaan material yang baru terjadi karena adanya changeover.Value Stream Mapping sangat penting untuk
menggambarkan kondisi aliran material dan informasi, sangat penting untuk
memahami maksud dan tujuan dari simbol-simbol material dan informasi untuk
membuat Value Stream Mapping. Pembuatan aliran material dan informasi juga
berguna untuk mengidentifikasi waste pada kegiatan proses produksi.