Skip to main content

Day 8 - Jenis - Jenis Aktuator (Part 2)

2.  Aktuator Hidrolik dan Pneumatik

   a. Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal)

       Pada bagian dalam silinder single-acting terdapat pegas yang digunakan untuk mengembalikan posisi silinder yang awalnya maju ke belakang, sehingga peran pegas tersebut adalah agar silinder dapat bergerak mundur ketika batang piston berada pada posisi maju. Untuk membuat silinder bergerak maju, silinder diberi makan dengan udara terkompresi. Ketika udara mengisi tangki udara di dalam silinder, batang silinder perlahan-lahan akan bergerak maju.

 

  b.  Double Acting Cylinder (Silinder Kerja Ganda)

      Ada 2 saluran, yaitu saluran masuk untuk mendorong batang silinder dan outlet untuk membuat batang silinder bergerak mundur. Cara kerja silinder ini adalah memberikan udara bertekanan ke salah satu dari dua lubang yang ketika udara bertekanan diberikan ke salah satu input, udara akan mengisi ruang tangki di dalam silinder. Setelah pengisian daya pada tangki mencukupi, batang silinder akan bergerak maju atau mundur seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

 

  c.  Cylinder Without Piston Rod (Silinder Slider)

       Cylinder without piston rod atau biasa dikenal dengan silinder slider merupakan silinder yang tidak memiliki sebuah batang piston untuk menggerakkan suatu mekanisme. Silinder slider memiliki 2 input angin yang sama dengan silinder kerja ganda dan cara kerja dari silinder tersebut juga mirip seperti silinder kerja ganda, yang membedakan hanyalah penggunaan mekanismenya. Pada silinder kerja ganda, penggunaan mekanismenya menggunakan batang silinder. Sedangkan pada silinder slider penggunaan mekanisme menggunakan sebuah item/benda yang berbentuk kotak atau tabung.

 

        Pada silinder slider ada sebuah slider yang nantinya slider ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri tergantung dengan pemberian udara bertekanan. Kemudian ada pembatas untuk pergerakan silinder slider. Pembatas tersebut dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Ada juga input udara dari dua sisi sebagai input untuk udara bertekanan.

  d.  Multiple Position Cylinder, Double Acting (Silinder Kerja Ganda double silinder)

       Silinder ini merupakan perkembangan dari silinder kerja ganda yang mana pada silinder ini terdapat 2 input dan 2 buah batang piston yang terletak pada sisi kanan dan sisi kiri silinder. Untuk wujud fisiknya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

        Cara kerja dari silinder ini hampir sama dengan silinder kerja ganda pada umumnya. yang menbedakan dari ke dua jenis silinder tersebut adalah posisi dari batang pistonnya. Pada batang piston Multiple position cylinder terdapat 2 buah batang silinder yang ada di sisi kana dan sisi kiri. untuk mekanisme dari silinder tersebut yaitu, pada saat lubang udara sebelah kanan di isi udara bertekanan, maka batang silinder pada sebelah kiri akan bergerak maju, sedangkan pada batang piston sebelah kanan akan bergerak mundur Begitu juga sebaliknya apabila lubang udara di sisi kanan diberi udara bertekanan maka silinder di sisi sebelah kanan akan bergerak maju dan silinder di sisi sebelah kiri akan bergerak mundur. Bisa dibilang cara kerjanyapun tidak terlalu jauh dengan silinder kerja ganda.

 e.   Air Motor (Motor Angin)

       Air Motor atau biasa disebut dengan motor angin merupakan komponen aktuator pada pneumatik yang bergerak berputar. Berbeda dari jenis-jenis aktuator yang lainnya bergerak secara horizontal maupun vertikel. Pada komponen ini biasanya digunakan untuk mekanisme yang membutuhkan pergerakan berputar. Untuk bentuk fisik dari komponen ini bisa dilihat pada gambar dibawah ini.


       Cara kerja dari komponen ini yaitu, ketika input udara di beri udara bertekanan, maka udara akan mendorong pada engsel penggerak di dalam komponen tersebut nantinya udara akan mendorong engsel penahan tersebut sesuai dengan bentuk yang melingkar pada komponen tersebut. Ketika sumbu putarnya berputar terdapat lubang keluaran disisi lain yang nantinya udara tersebut berperan sebagai output dari komponen tersebut. Untuk gambaran arah anginnya bisa dilihat pada gambar dibawah.

 

   f.  Telescopic Cylinder

       Silinder teleskopik digunakan ketika memerlukan langkah yang panjang dengan ruang yang terbatas. Silinder teleskopik memanjang secara bertahap. Silinder teleskopik tersedia dalam dua model yaitu single acting dan double acting.

 

  g.  Tandem Cylinder

Silinder tandem digunakan dalam aplikasi di mana sejumlah besar gaya diperlukan untuk diterapkan dari silinder berdiameter kecil. Tekanan diterapkan pada kedua piston, menghasilkan gaya yang meningkat karena area yang luas. Satu-satunya kelemahan adalah silinder ini harus lebih panjang dari silinder standar untuk mencapai kecepatan yang sama karena aliran harus mengalir ke kedua piston secara bersamaan.


Last modified: Tuesday, 14 February 2023, 2:20 PM