BAB II PEMBELAJARAN
D. Design for Environment & Eco Design
1. Pengertian
Desain untuk Lingkungan adalah pendekatan desain untuk mengurangi keseluruhan dampak kesehatan manusia dan lingkungan dari suatu produk, proses atau layanan, di mana dampak dipertimbangkan di seluruh siklus hidupnya.
Perangkat lunak yang berbeda telah dikembangkan untuk membantu perancang dalam menemukan produk atau proses / layanan yang optimal. DfE juga merupakan nama asli dari program Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, yang dibuat pada tahun 1992, yang berfungsi untuk mencegah polusi, dan polusi risiko hadir bagi manusia dan lingkungan. Program ini memberikan informasi mengenai formulasi kimia yang lebih aman untuk pembersihan dan produk lainnya. EPA mengganti namanya menjadi program "Pilihan Aman"(Safer Choice) pada tahun 2015.
Menurut Business Dictionary, Design for Environment merupakan Filosofi desain produk yang bertujuan menghasilkan limbah minimum selama siklus hidup cradle-to-grave produk selama produksi, pemasaran, distribusi, penggunaan, dan pembuangan. Desain untuk Lingkungan adalah istilah umum yang menjelaskan teknik yang digunakan untuk menggabungkan komponen lingkungan ke dalam produk dan layanan sebelum memasuki tahap produksi.DFE berusaha untuk menemukan inovasi produk yang akan meminimalisir biaya dan kinerja sekaligus mengurangi polusi dan limbah sepanjang siklus hidup.Berbagai teknik tersedia, dan terbagi dalam dua kategori besar:
2. Pengaplikasian DFE
Praktik DFE yang paling umum digunakan meliputi:
Gambar diatas adalah Pengaplikasian Dfe dengan menggunakan Life-Cycle Analysis (LCA) yaitu teknik untuk menilai aspek lingkungan dan potensi dampak yang terkait dengan produk dengan:
Contoh Perusahaan yang sudah Mengaplikasikan DFE
3. Kenapa DFE itu penting?
Perusahaan yang menerapkan Design for the Environment menemukan bahwa ia memiliki sejumlah keuntungan bisnis:
4. Manfaat DFE
Hasil akhir dari proses ini seringkali berupa produk yang tidak hanya mempunyai dampak rendah pada lingkungan namun juga mempunyai kualitas yang lebih baik dan menguntungkan dari segi pemasaran.
Proses DfE menyediakan data dan hal-hal penting untuk memasarkan produk yang diinginkan secara lingkungan. Produk ‘green’ dapat nampak di benak konsumen karena juga mereka lebih tahan lama, kualitas lebih tinggi, dan murah pengoperasiannya.
Biaya bagi pihak perakit dapat juga direduksi. Pengurangan jumlah material dan sumberdaya yang digunakan untuk merakit produk dapat mengurangi limbah dan polusi yang diciptakan, dan selanjutnya biaya pembuangan limbah. Pilihan lain bagi penghematan termasuk mengurangi pengemasan, dan mengurangi biaya transportasi dengan mengurangi berat produk atau meningkatkan efisiensi dalam pengemasan atau penyimpanan.
Beberapa negara mulai mengundangkan pihak produsen menarik kembali produk mereka di akhir masa pakai. Ini dikenal sebagai ‘extendend producer responsibility’ (EPR). DfE dapat mengatasi masalah ini, sebagai contoh dengan meningkatkan umur pakai produk, mengurangi biaya pembuangan, membuat lebih mudah diperbaiki, dan meningkatkan kemampu daur-ulangan keseluruhan produk atau beberapa komponennya.
Program-program Design for the Environment (DfE) dapat memberi contoh tipe manajemen lingkungan interaktif yang meruntuhkan atau menghindari Green Wall. Pada dasarnya DfE adalah teknik aktifitas manajemen yang bertujuan untuk mengarahkan aktifitas pengembangan produk dalam rangka menangkap pertimbangan lingkungan eksternal dan internal.
5. Eco Design
Eco Design Adalah pendekatan desain produk dengan pertimbangan khususpada pengaruh lingkungan selama seluruh proses dekomposit atau lingkarankehidupan.ecodesign adalah pertumbuhan tanggung jawab dan pengertianterhadap jejak kaki ekologi di planet bumi. Kesadaran penghijauan, populasi yanglebih, industrialisasi dan pertambahan populasi lingkungan membawa kita padapertanyaan nilai konsumen. Hal ini penting sekali untuk mencari solusipembangunan yang baru dan lingkungan yang bersahabat dan membawa kepadapengurangan konsumsi material dan energy.
Ada tiga hal penting dalam ecodesign dan dipakai sebagai green concept yaitu: (reduce)mengurangi, (reuse)pemakaian kembali dan (rcylce) daur ulang.
Paradigma baru desain produk tersebut mengarahkan pemikiran kepada konsepeco-design.Eco-design adalah suatu pendekatan desain produk denganmempertimbangkandampak yang bisa terjadi pada lingkungan dari seluruh daurhidup produk.
EcoDesign dalam fokus pasar:
Kredensial lingkungan dari produk "hijau" hanya terwujud ketika mereka berhasil di pasar.
EcoDesign bertujuan untuk memahami semua aspek produk dan penggunanya – bahan yang terlibat, bagaimana mereka digunakan – apa yang terjadi di akhir masa pakainya.