Day 6. Roda Gigi Konis; Roda Gigi Cacing
J. Roda Gigi Konis
1. Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, Mahasiswa dapat
a. Menjelaskan fungsi roda gigi konis
b. Menjelaskan keuntungan dan kerugian roda gigi konis
c. Menjelaskan ukuran standar roda gigi konis
d. Menjelaskan macam-macamroda gigi konis
e. Menghitung kekuatan roda gigi konis
2. Uraian Materi
Roda gigi kerucut disebut juga roda gigi konis, tirus atau roda gigi payung . Sepasang roda gigi kerucut terdiri atas roda gigi penggerak dan roda gigi yang digerakan , roda gigi penggerak atau roda gigi kecil mempunyai sudut dengan ketirusan <90 o , sedangkan untuk roda gigi besar mempunyai sudut ketirusan >90 o .
Roda gigi kerucut dibuat dari bahan baja dengan proses pemesinan , yaitu proses pembubutan untuk mengerjakan bentuk dasar kemudian proses pengefraisan yaitu untuk membuat alur alur gigi sehingga didapat bentuk roda gigi kerucut . Bentuk dan bagian bagian utama dari roda gigi kerucut atau roda gigi payung dapat dijelaskan dengan gambar berikut :
Untuk menentukan ukuran ukuran utama roga gigi tirus bergigi lurus harus dihitung berdasarkan :
- Modul gigi
- Angka transmisi
- Sudut antara sumbu
- Ukuran ukuran roda gigi
a. Modul gigi
Modul gigi untuk roda gigi kerucut atau roda gigi payung yaitu lingkaran jarak bagi paling besar dibagi dengan jumlah gigi atau dapat ditulis:
Keterangan :
M = modul gigi ………. [mm]
D1 = Diameter jarak bagi ….. [ mm].
Z1 = Jumlah gigi .
Index 1 untuk roda gigi kecil dan index 2 untuk roda gigi besar .
b. Angka transmisi
Angka transmisi yaitu perbandingan antara putaran roda gigi penggerak dengan putaran roda gigi yang digerakan , jika roda gigi penggerak mempunyai putaran n1 putaran tiap menit dan roda gigi yang digerakkan mempunyai putaran n2 putaran permenit maka angka transmisinya adalah:
Keterangan : Lihat gambar halaman berikut:
c. Sudut antara poros
Sumbu antara poros roda gigi penggerak dengan sumbu roda gigi yang digerakkan saling berpotongan pada suatu titik dan mempunyai sudut tertentu yaitu sudut 90o , membentuk sudut tumpul ( > 90o ) dan membentuk sudut lancip (<90o ) . Besarnya sudut perpotongan antar kedua sumbu poros yang mempunyai sudut φ < 90o dan φ > 90o adalah :φ = φ1 + φ2
Lihat gambar berikut :
d. Ukuran ukuran utama roda gigi kerucut
Ukuran ukuran utama roda gigi kerucut antara lain terdiri atas :
Diameter jarak bagi
Diameter kepala gigi
Diameter kaki gigi
Tinggi kepala gigi
Tinggi kaki gigi
Tinggi gigi
Panjang kerucut gigi
Sudut kerucut kepala
Sudut kerucut kaki gigi
Tinggi kepala terpancung
Jarak antara lingkaran tusuk kepala dengan lingkaran luar
1) Diameter jarak bagi
Diameter jarak bagi dihitung dengan persamaan : D1= z1.m
2) Diameter kepala gigi (Dk)
Diameter kepala gigi (Dk)dihitung dengan persamaan : Dk1 = D1 + 2m.Cos φ1
3) Diameter kaki gigi (Df)
Diameter kaki gigi menurut standar NEN adalah :
Df1 = D1 – 2,5 m Cos φ1
Sedangkan menurut standar DIN Diameter kaki gigi adalah :
Df1 = D1 – 2,333 m Cos φ1
Keterangan
D1 = Diameter jarak bagi roda gigi penggerak [ mm]
z1 = Jumlah gigi pada roda gigi penggerak
m = modul gigi
Dk1 = Diameter kepala gigi roda gigi penggerak [mm]
Df1 = Diameter kaki gigi roda gigi penggerak [mm]
φ1 = sudut kerucut roda gigi penggerak ….. [ o ]
Indeks 1 untuk roda gigi penggerak dan indeks 2 untuk roda gigi yang digerakkan .
4) Tinggi kepala gigi (hk1)
Tinggi gigi yang diukur tegak lurus gigi yaitu
(hk1) hk1 = 1. m
Tinggi gigi yang diukur tegak lurus sumbu poros adalah
(Hk1) Hk1 = m. Cosφ1
Tinggi kaki gigi menurut standar NEN
hf1= 1,25 m
Hf1= 1,25 m.Cosφ1
Tinggi gigi menurut standar DIN
hf1= 1,166m
Hf1= 1,166m.Cosφ1
5) Panjang Kerucut Gigi (L)
Panjang kerucut gigi yaitu panjang yang diukur dari perpotongan sumbu poros sampai dengan ujung lingkaran tusuk bagian luar, lihat gambar berikut
6) Sudut kerucut kepala (φk ),
Sudut kerucut kepala perlu diketahui yaitu untuk keperluan pembuatan bahan dasar roda gigi kerucut yang dikerjakan pada mesin bubut yaitu pekerjaan membubut konis.
Sudut kerucut kepala ditentukan dengan cara dihitung terlebih dahulu . lihat gambar di atas
Besarnya sudut kepala φk yaitu :
φk1 = φ1 γkl
Sudut kerucut kaki :
φf 1 = φ1 - γf1
7) Sudut kaki gigi
Sudut kaki gigi diperlukan yaitu untuk penyetelan sudut putar pada kepala pembagi , yaitu untuk keperluan pengefraisan . Untuk menentukan ukuran sudut kaki gigi dapat dihitung dengan persamaan berikut:
8) Tinggi kepala terpancung
Tinggi kepala terpancung yaitu ukuran horizontal yang dibatasi dari ujung kepala gigi bagian luar dan bagian dalam , panjang c pada gambar berikut adalah tinggi kepala terpancung .
Untuk menentukan ukuran tinggi kepala terpancung dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan persamaan berikut : Lihat gambar di atas
9) Tinggi kerucut kepala :
Tinggi kerucut kepala adalah ukuran horizontal dari perpotongan sumbu sampai dengan ujung kepala gigi bagian luar . Untuk menentukan ukuran kerucut kepala dapat ditentukan dengan persamaan persamaan berikut :
Keterangan :
Dk1 = Diameter jarak bagi roda gigi penggerak … [mm]
φk1 = Sudut kerucut kepala ………….. [o]
γk1 = Sudut kepala gigi ………….…… [ ]
b = Lebar gigi ………………. [mm]
10) Jarak antara lingkaran tusuk dengan lingkaran kepala luar
Jarak antara lingkaran tusuk dengan lingkaran kepala bagian luar sama dengan tinggi kepala gigi yang diukur secara horizontal , pada gambar adalah panjang e . Lihar gambar berikut :
e. Ukuran lebar gigi dan jumlah gigi minimum
Sebagai syarat untuk membuat roda gigi kerucut pada mesin frais universal adalah
- Jumlah gigi pada roda giginya minimum 25 gigi
- Lebar gigi b < 1/3.L , dengan L = panjang kerucut gigi.
Lihat gambar berikut
3. Tugas
K. roda Gigi Cacing
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan fungsi roda gigi cacing
b. Menjelaskan keuntungan dan kerugian roda gigi cacing
c. Menjelaskan ukuran standar roda gigi cacing
d. Menjelaskan macam-macamroda gigi cacing
e. Menghitung kekuatan roda gigi cacing
2. Uraian Materi
Sepasang roda gigi cacing terdiri atas ulir cacing dan roda gigi cacing dengan poros yang saling bersilangan , bentuk dari roda gigi cacing dapat dilihat pada gambar berikut :
Bentuk dan bagian bagian ulir cacing dapat dijelaskan dengan gambar berikut
Untuk memnentukan ukuran ukuran utama ulir cacing antara lain :
a. Menghitung modul
Modul pada ulir cacing yaitu perbandingan antara jarak gigi normal dengan koofisien dan dihitung dengan persamaan
Keterangan
m = modul
tn = Jarak gigi normal
π= 3,14
b Jarak gigi normal (tn)
Dari persamaan (1) jarak gigi normal dapat dihitung dengan persamaan :
tn = m.π
c. Jarak gigi aksial ( ta)
Jika ulir cacing mempunyai sudut ulir atau sudut kisar rata rata pada diameter lingkaran jarak adalah m maka jarak bagi aksial ta adalah :
d. Kisar ulir (Pw)
Kisar ulir cacing yaitu jarak antara ulir cacing dan dihitung dengan persamaan :
Jumlah gigi dan kisar ulir dapat dilihat pada gambar berikut
e. Jumlah gigi
Jumlah gigi pada ulir cacing dapat ditentukan berdasarkan jenis ulirnya yaitu: tunggal , ganda atau triple dan dapat dihitung dengan persamaan :
f. Diameter lingkaran jarak :
Jika ulir cacing yang mempunyai diameter jarak bagi D1 , kisar ulirnya Pw , dan sudut rata rata ulir λm, kita bentangkan seperti terlihat pada gambar berikut maka besar sudut λ m dapat dihitung dengan persamaan berikut :
g. Ukuran tinggi kepala gigi (hk)
hk = 1.m
h. Diameter kepala gigi
(Dk1) Dk1 = D1 + 2.hk
Atau
Dk1 = D1 + 2.m
i Tinggi kaki gigi ulir cacing (hf)
Tinggi ulir cacing menurut standar NEN dan standar DIN adalah sebagai berikut:
Menurut standar NEN
hf = 1,25.m
Menurut standar DIN
hf = 1,166. m
j. Diameter kaki ulir cacing (Df)
Diameter kaki ulir cacing menurut standar NEN dan DIN adalah sebagai berikut Menurut standar NEN
Df1 = D1 – 2,5 .m
Menurut standar DIN
Df1 = D1 – 2,33.m
k. Ukuran profil ulir
Ukuran profil ulir dapat dilihat pada gambar berikut:
Bentuk dan bagian bagian utama roda gigi cacing dapat dilihat pada gambar berikut.
l. Menentukan jumlah gigi pada roda gigi cacing (z2)
Jumlah gigi pada roda gigi cacing , dihitung berdasarkan angka transmisi atau putaran dari poros penggerak dan poros yang digerakkannya yaitu :
z2 adalah jumlah gigi pada roda gigi cacing , maka jumlah z2 dapat dihitung dengan persamaan : z2 = i . z1.
m. Jarak antara gigi normal dan aksial
( tn dan ta) Jarak antara gigi yang diukur secara normal yaitu tegak lurus terhadap gigi , dihitung dengan persamaan : tn = m. π
n. Jarak antara gigi aksial
Jarak antara gigi aksial yaitu jarak antara gigi yang diukur sejajar dengan sumbu poros . Jika roda gigi cacing atau ulir cacing mempunyai sudut gigi rata rata λm , maka jarak gigi aksialnya adalah :
o. Ukuran diameter jarak bagi roda gigi cacing (D2)
p. Ukuran gigi pada roda gigi cacing
Tinggi kepala gigi
hk = 1.m
Tinggi kaki gigi
Menurut standar NEN
hf = 1,25 .m
Menurut standar DIN
hf = 1,166 . m
Tinggi gigi :
Menurut standar NEN
h = 2,25 . m
Menurut standar DIN
h = 2,166 .m
q. Jari jari kepala roda gigi cacing (Rk)
Pada roda gigi cacing , giginya berbentuk busur ke dalam atau cekung, dengan jari jari lingkaran kepalanya Rk , yang dihitung dengan persamaan :
Rk=0,5(D1-2.m)
Keterangan :
Rk = Jari jari kepala roda gigi cacing [mm]
D1 = Diameter jarak bagi ulir cacing [mm]
m = modul gigi [mm]
r. Jari jari kaki gigi (Rf)
Jari jari kaki gigi (Rf) menurut standar NEN
Rf = 0,5(D1-2,5.m)
Menurut standar DIN
Rf = 0,5(D1- 2,33.m)
s. Diameter kepala orda gigi cacing (Dk)
Diameter kepala pada roda gigi cacing terdiri atas dua bagian yaitu
Diameter kepala gigi yang diukur dari keliling sebelah dalam (Dk2)
Diameter kepala gigi yang diukur dari keliling sebelah luar (DkL)
Ukuran diameter kepala tersebut dihitung dengan persamaan :
Dk2 = D2 + 2.m
DkL = Dk2 + 2.Rk(1-cos δ )
δ yaitu sudut setengah dari kemiringan gigi , dan dihitung dengan
t. Diameter kaki gigi roda gigi cacing (Df)
Ukuran diameter roda gigi cacing adalah sebagai berikut :
Menurut standar NEN
Df2 = D2 – 2,5 .m
Menurut standar DIN
Df2 = D2 – 2,33 .m
u. Ukuran lebar gigi roda gigi cacing (b)
Ukuran lebar gigi roda gigi cacing dapat ditentukan dengan persamaan berilkut:
b =2 (D1+m)
Sedangan ukuran lebar gigi seluruhnya (B) adalah : B = b+0,25 ta
Contoh soal
Sepasang roda gigi akan dibuat degan modul m = 4 mm , dengan lebar giginya b= 10 mm , angka transmisinya i = 3,6 . Tentukan ukuran ukuran utama kedua roda gigi tersebut ! , jika jumlah gigi pada roda gigi kecil = 25 gigi.
Lihat gambar berikut :
Penyelesaian :
Diketahui :
Modul m = 4 mm
Lebar gigi b= 10.m
Angka transmisi i = 3,6
Jumlah gigi z1 = 25 gigi
Ditanyakan : Ukuran ukuran utama roda gigi
Jawaban :
Ukuran ukuran roda gigi kecil
1) Diameter jarak bagi Dt1
Dt1 = z1.m
Dt1 = 25 X 4
= 100 mm
2) Diameter kepala (Dk1)
Dk1= D1 + 2.m
Dk1 = 100 + 2 X 4 = 108 mm
3) Diameter kaki gigi
Dv1 = Dt – 2,5.m
Dv1 = 100 – 2,5 X 4 = 90 mm
4) Tinggi gigi menurut NEN
H = 2,25 .m
atau
H= 2,25 X 4 = 9 mm
5) Lebar gigi b
b = 10.m = 10 X 4 = 40 mm
Ukuran ukuran roda gigi besar
1) Jumlah gigi Z2
Z2 = i.z1 = 3,6 X 25 = 90 ggi
2) Diameter lingkaran jarak bagi (D2)
D2= z2.m = 90 X4 = 360 mm
3) Diameter kepala
Dk = D2+2.m = 360 + 2X4 = 368 mm
4) Diameter kaki gigi (Dv2)
Dv2=D2-2,5m = 360 – 2,5X4 = 350 mm
5) Jarak antara sumbu (T)
6) Tebal pelek (k)
k= 1,5.m = 1,5X 4 = 6 mm.
Dari perhitungan di atas , data ukurannya kita masukan pada tabel roda gigi lurus berikut
3. Tugas