Skip to main content

Day 1 - Pendahuluan

PENGANTAR SISTEM PNEUMATIK

1. Pendahuluan

   Seperti yang kita ketahui, saat ini pertumbuhan dan perkembangan teknologi kontrol telah mencapai satu titik di mana hampir semua proses dan manufaktur di industri merupakan kombinasi dari aplikasi berbagai sub sistem seperti pneumatics, mechanics, electrics, computer, control dan information technology. Disain mesin-mesin dan peralatan produksi modern dapat dikatakan sebagai suatu mechanical construction dengan menggunakan pneumatics/hydraulic/electric actuator &motor sebagai penggeraknya dan PLC sebagai main controller–nyaDidukung dengan berbagai komponen lain yang berfungsi sebagai internal interfacedan operator interface. Misalnya solenoid, switch, sensor, relay, &encoder untuk internal interface, dan push buttonthumb switch, & potensiometer untuk operator interface.
  Saat ini pneumatik merupakan salah satu pilar utama bagi berbagai industri, biasanya pneumatik digunakan dalam proses produksi atau manufacturing di industri. Pada materi kali ini akan berfokus pada Pneumatik dan Elektro Pneumatik, yang mana materi ini memiliki tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran hingga study case yang akan di berikan nantinya. 

1.1  Tujuan Pembelajaran
Pada program SI(Study Independent) khususnya pada materi Elektro-Pneumatik ini memiliki beberapa tujuan pembelajaran antara lain sebagai berikut:
A.  Mengerti
Mahasiswa diharapkan mengerti tentang  definisi,fungsi, dan tujuan  dari mekanisasi sistem kendali pneumatik dan elektro-pneumatik
B.  Memahami
Mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip kerja dari aktuator pneumatik dan elektro pneumatik
C.  Mampu

Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami simbol-simbol komponen pneumatik dan elektro-pneumatik 

D.  Menerapkan
Mahasiswa diharapkan mampu membuat rangkaian elektro pneumatik dan mensimulasikan menggunakan software Fluidsim

1.2.  Capaian Pembelajaran
Setelah mengerti beberapa tujuan pembelajaran di atas, selanjutnya adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa antara lain:
A.  Mengetahui prinsip kerja serta simbil-simbol komponen pneumatik dan elektro-pneumatik

Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja serta simbol-simbol komponen pneumatik dan elektro-pneumatik baik itu katup hingga aktuator

B.  Membuat rangkaian elektro-pneumatik

Mahasiswa mampu membuat rangkaian elektro pneumatik baik itu silinder kerja tunggal maupun silinder kerja ganda, dan juga dapat mensimulasikan menggunakan software fluidsim

1.3.  Teknis Pembelajaran
Dalam mengikuti program ini mahasiswa akan memperoleh pembelajaran dengan teknis seperti dibawah ini :
A.  Pembelajaran mandiri
Mahasiswa diberikan sebuah materi pembelajaran yang dapat diunduh di laman web Stechoq Training Center
B.  Diskusi
Mahasiswa dapat melakukan diskusi dengan mahasiswa lain dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh mentor
C. Fokus Grub Discussion
Akan ada sesi diskusi di minggu kedua dengan mentor untuk mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mengerjakan tugas
D. Penerapan Pembelajaran
Penerapan pembelajaran dalam tugas akhir. untuk memberikan pengalaman dalam dunia kerja

SISTEM PNEUMATIK

     Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Jaman dahulu kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki apliaksi yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun industri yang lain. Belajar pneumatik sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri sekarang memanfaatkan sistem pneumatik.

     Pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang dmampatkan (compressed air). Udara yang dimampatkan akan didistribusikan pada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan kita memerlukan Compressor (pembangkit udara bertekanan). Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 sampai dengan 10 bar, tetapi dalam praktek dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 sampai dengan 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis.


1. Dasar Teori Pneumatik

    Pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan. Sejalan dengan pengenalan terhadap sistem keseluruhan pada pneumatik, secara individu elemen pneumatik pun mengalami perkembangan pesat, misalnya dalam pemilihan bahan/material, manufaktur dan proses disain. Contohnya silinder pneumatik memegang peranan penting sebagai elemen kerja, dimana silinder ini murah harganya, mudah pemasangannya, sederhana dan kuat konstruksinya serta tersedia dalam berbagai ukuran dan panjang langkah. Penggunaan silinder dan elemen pneumatik yang lain dapat digunakan untuk pengekleman, pengangkat, penepat, pengukur, pencari, orientasi, pengepak, pengatur gerakan, pengendali, pemutar, dan sebagainya.

    Pada proses pneumatik dapat dipakai sebagai aktuator pada mesin bor, mesin milling, mesin bubut, mesin gergaji, mesin pembentuk, dan juga quality control. Komponen - komponen dalam pneumatik bisa dibagi dalam: aktuator, sensor, prosesor, sistem kontrol dan perlengkapan.

   Untuk menjalankan fungsinya, sistem pneumatik dirancang dalam suatu rangkaian pneumatik yang terdiri dari komponen - komponen pneumatik yang diintegrasikan.

2. Aplikasi Penggunaan Pneumatik 

    Fluida merupakan substansi yang dapat mengubah bentuk (mengikis) secara terus menerus seperti yang terjadi pada aplikasi shear stress, atau pada fenomena alam lainnya. Fluida dapat berbetuk gas dan cair. Teknik atau cara penggunaan fluida cair pada aplikasi power transmission lazim disebut hydraulic system, sedang sistem lain yang menggunakan fluida gas untuk aplikasi power transmission disebut sistem pnumatik. Pada sistem hidrolik digunakan oli mineral sebagai fluida kerjanya, sedang pada sistem pnumatik digunakan udara atmosfir.

   Mekanisasi dan otomatisasi dalam bidang proses dan manufaktur di industri menjadikan pneumatic automation menjadi pilar utama dalam banyak industri, misalnya untuk keperluan material handling, packaging, bottling, distributing, & sorting system. Otomasi dengan pnumatik diterapkandi berbagai industri, misalnya industri makanan & minuman, farmasi, logam, pertambangan dan petrokimia. Kemajuan teknologi di bidang otomasi dengan pnumatik tersebut menuntut tersedianya engineering and maintenance personal yang memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis di bidang mechanical, electrical, electronic and compressed air/fluid power technologies.

Penggunaan control pnumatik dan aktuasi menjadi semakin luas di bidang otomasi industri. Salah satu alasannya adalah, dari sekian banyak masalah otomasi industri, maka tidak ada medium yang lebih mudah didapat dan lebih ekonomis.Disamping memiliki karakteristik positif sistem kontrol pnumatik juga memiliki karakteristik negatif.

 Berikut ini diberikan beberapa karakteriistik positif dari udarauntuk

pneumatics automation:

  • Quantity : Tersedia di mana saja dan tak terbatas
  • Transportation : Mudah disalurkan melalui pipa
  • Storage : Dapat disimpan di dalam tanki atau botol 
  • Temperature : Udara tidak sensitif terhadap fluktuasi suhu. 
  • Explosion-proof  : Udara tekan tidak menyebabkan terjadinya ledakan. 
  • Cleanliness : Udara tekan sangat bersih tidak menimbulkan polusi. 
  • Construction : Konstruksi komponen pnumatik relatif sederhana.
  • Speed : Udara tekan merupakan working medium yang mempunyai respon cepat [1-2 m/s]

    Agar diperoleh garis demarkasi yang tegas dalam aplikasi otomasi dengan pnumatik, berikut ini diberikan karakteristik negatif dari sistem pnumatik, yaitu :

  • Preparation        :   Udara tekan yang digunakan sebagai fluida kerja pada sistem kontrol pnumatik harus memenuhi persyaratan teknis dan perlu dipersiapkan dengan presisi, dan memerlukan peralatan yang harganya realtif mahal. Udara tekan harus bebas dari debu dan uap air (moisture), karena dapat merusak komponen pneumatik.
  • Force                   :   Udara tekan mencapai titik ekonomisnya pada tekanan 700 kPa atau 7 bar dengan daya tekan sebesar 20.000 – 30.000 N.

  • Exhaust air          :   Exhaust   air   sangat   bising,   sehingga   memerlukan material yang dapat menyerap suara.
  • Cost                     :   Udara kempa merupakan medium yang relatif mahal.

    Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat, menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh komponen pneumatik, 2 seperti silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik untuk keperluan proses produksi yang terus menerus (continue), dan flexibel.

    Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan yang pesat, terutama pada proses perakitan (manufacturing), elektronika, obat- obatan, makanan, kimia dan lainnya. Pemilihan penggunaan udara bertekanan (pneumatik) sebagai sistim kontrol dalam proses otomasinya, karena pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak, mudah didistribusikan melalui saluran (selang) yang kecil, aman dari bahaya ledakan dan hubungan singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan suhu dan sebagainya.

   Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh di sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia dalam jumlah banyak. Selain itu udara yang terdapat di sekitar kita cenderung bersih dari kotoran dan zat kimia yang merugikan. Udara juga dapat dibebani lebih tanpa menimbulkan bahaya yang fatal. Karena tahan terhadap perubahan suhu, maka penumatik banyak digunakan pula pada industri pengolahan logam dan sejenisnya.

   Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam suatu tabung penampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah agar menjadi kering, dan mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui regulator udara dapat digunakan menggerakkan katub penggerak (aktuator), baik berupa silinder/stang torak yang bergerak translasi, maupun motor pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan berputar (rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan yang selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.

   Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penanganan material sbb:

 a. Pencekraman benda kerja 

b. Penggeseran benda kerja 

c. Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik secara umum : 

a. Pengemasan (packaging) 

b. Makanan (feeding) 

c. Pengukuran (metering) 

d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control) 

e. Pemindahan material (transfer of materials)

f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts) 

g. Pemilahan bahan (sorting of parts) 

h. Pengusunan benda kerja (stacking of components) 

i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of componens)

Berikut ini diberikan beberapa contoh mekanisasi yang menggunakan sistem kontrol pnumatik : 


Sumber : Google.com


Last modified: Monday, 24 April 2023, 9:23 PM