Skip to main content

Day 2 - Linux Basic Operation

Pendahuluan

Di dalam modul ini, kita akan mempelajari tentang dasar-dasar operasi di sistem operasi Linux melalui Command Line Interface (CLI). CLI adalah user interface yang berbasis text untuk menjalankan program dan berbagai macam operasi manajemen lainnya.

Berbicara tentang CLI, maka kita juga harus berbicara tentang shell. Shell adalah program yang meneruskan perintah yang kita ketik di terminal (CLI) ke sistem operasi atau lebih tepatnya kernel. Shell yang digunakan secara default di distro Debian dan distro Linux pada umumnya adalah BASH (Bourne Again Shell). 

Selain bash, ada beberapa pilihan alternatif shell lain seperti ZSH, Fish, CSH, KSH, dan SH. Namun, dalam praktikum ini, shell yang digunakan adalah shell default yaitu BASH.

Manajemen File

Listing File

Listing file adalah aktivitas untuk menampilkan nama-nama file yang terdapat di dalam sebuah folder. Perintah yang digunakan untuk melakukan listing file adalah "ls".

Perintah ls hanya menampilkan regular file atau file yang tidak tersembunyi. Untuk menampilkan semua file termasuk yang tersembunyi, perintah ls dapat ditambahkan switch -A. Selain switch -A, switch -l juga umum digunakan untuk menampilkan detail dari file. Penulisan switch dapat digabung menjadi -Al.

Membuat File Baru

Untuk membuat sebuah file baru, perintah yang digunakan adalah "touch". Perintah touch diikuti dengan nama file yang ingin kita buat.


Mengedit File

Untuk mengedit file, ada beberapa program yang dapat digunakan. Namun, di dalam praktikum ini, kita akan menggunakan program "nano". Untuk mengedit file dengan nano, masukkan perintah nano dan diikuti nama file yang akan diedit. Misalnya, nano file-1.


Setelah itu, akan muncul tampilan editor dimana kita dapat menambahkan atau menghapus konten. Namun, karena file yang kita edit masih kosong, mari kita tambahkan beberapa kontent seperti di bawah ini. 


Setelah itu, kita dapat menyimpan hasil editan dengan menekan kombinasi tombol CTRL + O, lalu ENTER. Untuk keluar dari editor, tekan CTRL + X.


Membaca File

Untuk membaca file, ada beberapa program yang dapat digunakan seperti catlessmoretail, dan head. Namun, yang paling sering dan populer digunakan adalah "cat". Untuk membaca file dengan cat, masukkan perintah cat dan diikuti dengan nama file yang akan dibaca.


Mengubah Nama File

Untuk mengubah nama file, kita menggunakan perintah "mv". Perintah mv diikuti oleh dua argumen yaitu nama asli dan nama tujuan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah.


Awalnya, kita memiliki file yang bernama file-1. Kemudian kita menggunakan perintah mv untuk mengubah namanya menjadi file-01.

Menghapus File

Untuk menghapus file, kita menggunakan perintah "rm". Penggunaan perintah rm cukup mudah yaitu cukup diikuti dengan nama file yang ingin kita hapus.


Manajemen Direktori (Folder)

Menampilkan Direktori Yang Ditempati

Untuk menampilkan direktori yang sedang ditempati atau tempat kita berada, kita menggunakan perintah "pwd".


Seperti yang terlihat pada gambar di atas, kita berada di dalam direktori /home/user yaitu home direktori dari user yang sedang kita pakai.


Pindah Direktori

Untuk pindah dari direktori satu ke direktori lain, kita dapat menggunakan perintah "cd". Perintah cd diikuti dengan nama direktori tujuan. Misalnya, kita ingin pindah ke direktori induk /, maka kita menggunakan perintah cd /.


Membuat Direktori

Untuk membuat direktori baru, perintah yang digunakan adalah "mkdir". Perintah mkdir menerima nama direktori baru sebagai argumen. Jumlah argumen atau nama direktori yang dapat diterima oleh perintah mkdir bisa lebih dari satu.


Mengubah Nama Direktori

Untuk mengubah nama direktori, kita menggunakan perintah yang sama saat mengubah nama file, yaitu "mv".


Memindahkan Direktori Ke Direktori Lain

Untuk memindahkan direktori, kita juga dapat menggunakan perintah "mv". Argumen pertama adalah nama direktori yang ingin dipindahkan, dan argumen kedua adalah direktori tujuan. Pada gambar di bawah, kita memindahkan direktori dir-03 ke dalam direktori dir-01.


Memindahkan File Ke Dalam Direktori

Untuk memindahkan file ke dalam direktori, kita masih menggunakan perintah "mv". Cara penggunaannya tetap sama saat memindahkan direktori. Pada gambar di bawah, kita membuat sebuah file baru kemudian memindahkannya ke dalam direktori dir-02.


Menghapus Direktori

Untuk menghapus direktori ada dua perintah yang dapat digunakan yaitu "rmdir" dan "rm". Di sini kita akan menggunakan perintah rm.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, rm tidak dapat menghapus dir-01 dan dir-02 karena keduanya tidak kosong. Untuk menghapus keduanya, kita dapat menggunakan rm dengan tambahan switch -rf.

   

Manajemen User dan Group

Mengidentifikasi User

Saat pertama kali login, kita dapat melihat nama user yang sedang dipakai login dengan jelas di sebelah kiri prompt. Akan tetapi, hal tersebut tidak selalu berhasil karena prompt dapat dikustomisasi. Cara terbaik untuk menampilkan nama user yang sedang login adalah dengan perintah "whoami" atau "id".

Membuat User

Untuk membuat user baru, perintah yang digunakan adalah "useradd". Perintah useradd hanya dapat digunakan oleh user root. Oleh karena itu, kita harus beralih ke root sebelum membuat user baru dengan perintah sudo -i.

Pada gambar di atas, kita pertama-tama login ke user root dengan perintah sudo -i. Setelah itu, kita cek file /etc/passwd yang mengandung nama-nama user yg ada di dalam distro. Kemudian kita membuat user baru dengan perintah useradd -m -s /bin/bash newuser. Switch -m memerintahkan untuk membuat home direktori untuk user newuser. Hal ini dilakukan karena perintah useradd tidak akan membuat home directory secara default. Switch -s menentukan interpreter shell yang akan dipakai oleh user newuser yaitu /bin/bash


Setelah pembuatan user, langkah selanjutnya adalah pemberian password agar dapat dipakai untuk login. Perintah yang digunakan adalah passwd.


Setelah itu, kita dapat mencoba untuk login dengan perintah su - newuser.


Mengganti Password User

Untuk mengganti password dari seorang user, kita tetap menggunakan perintah passwd. Perintah tersebut hanya dapat dijalankan dengan akses root.


Menampilkan Group Dari User

Untuk menampilkan group dari user, kita dapat menggunakan perintah "groups". Perintah groups akan menampilkan group yang dimiliki oleh user yang menjalankan perintah tersebut (current user). Akan tetapi, jika perintah groups diikuti dengan nama user, maka ia akan menampilkan group dari nama user tersebut.



Membuat Group

Sebuah group dengan nama yang sama akan otomatis dibuat saat membuat user baru. Akan tetapi kadangkala kita ingin membuat group sendiri. Untuk melakukannya, kita dapat menggunakan perintah groupadd diikuti dengan nama group.


Memasukkan User Ke Group

Untuk memasukkan user ke dalam sebuah group, kita dapat menggunakan perintah usermod -aG <nama group> <nama user>.


Menghapus User Dari Group

Untuk menghapus user dari sebuah group, kita dapat menggunakan perintah gpasswd -d <user> <group>.


Network Management

Menampilkan IP Address

Untuk menampilkan IP address, kita dapat menggunakan perintah "ip address show""ip a s", dan "ip a". Ketiga perintah tersebut menampilkan output yang sama.


Akan tetapi, output dari perintah di atas terkadang sulit dibaca. Untuk menampilkan output yang singkat dan hanya menampilkan IP address, gunakan perintah ip -br a.


Mematikan dan Menghidupkan Network Interface

Untuk mematikan network interface, kita dapat menggunakan perintah "ip link set <interface> down". Perintah ini membutuhkan akses root.


Dengan network interface yang down, maka ia tidak dapat di-ping dari komputer lain, termasuk host, meskipun ia masih memiliki IP address.


Untuk menghidupkan kembali network interface yang down, kita menggunakan perintah "ip link set <interface> up".


Pada screenshot di atas, terlihat bahwa IP addressnya hilang. Hal ini terjadi karena interface tersebut baru dihidupkan dan belum mendapat IP dari DHCP server. Tunggu beberapa saat hingga ip-nya muncul kembali.


Software Management

Menginstall Software

Instalasi software di distro Linux ada dua cara, yaitu melalui repository (internet) dan lokal. Untuk instalasi melalui repository, kita menggunakan package manager "apt". Sedangkan untuk instalasi melalui lokal, kita menggunakan package manager "dpkg".


Untuk menginstal software dengan apt, kita menggunakan perintah apt install <nama software>. Perintah ini membutuhkan akses root. Jadi jalankan dengan sudo atau switch ke root terlebih dahulu.


Kita akan diminta untuk melakukan konfirmasi untuk menjalankan instalasi. Ketik "Y" untuk melanjutkan.


Untuk instalasi lokal dengan dpkg, kita pertama-tama harus mengunduh file yang berekstensi .deb. Untuk instalasinya, jalankan perintah dpkg -i <nama file.deb>

Menghapus Software

Untuk menghapus software yang terinstal, kita dapat menggunakan perintah dua jenis perintah yaitu "apt remove <nama software>" dan "apt purge <nama software>". Perbedaan keduanya adalah remove hanya menghapus softwarenya, sedangkan purge akan menghapus software sekaligus konfigurasinya.


Mengupdate Software

Untuk mengupdate software yang telah terinstal, kita menggunakan perintah "apt update" dan "apt upgrade". Perintah apt update akan melakukan update versi software (yang telah terinstal) yang tersedia di repository. Sedangkan perintah apt upgrade akan melakukan upgrade seluruh software ke versi terbaru yang tersedia di repository.


Perintah apt upgrade hanya akan bekerja jika hasil apt update menunjukkan ada software yang dapat diupdate. Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa software yang terinstal tidak memiliki pembaruan atau up to date sehingga tidak memerlukan upgrade.


Service Management

Menampilkan Status Service

Service di Linux adalah program/software yang berjalan di background. Contoh service yang telah terinstal di dalam VM adalah web server dan ssh server. Kita dapat melakukan pengecekan status server tersebut dengan perintah "systemctl status <nama service>".


Menghentikan Service

Untuk menghentikan service yang berjalan, kita menggunakan perintah "systemctl stop <nama service>".



Menjalankan Service

Untuk menjalankan service yang berhenti, kita menggunakan perintah "systemctl start <nama service>". Selain itu, kita juga dapat melakukan restart terhadap service yang sedang berjalan dengan perintah systemctl restart <nama service>.


Referensi

  1. https://www.hostinger.com/tutorials/linux-commands 

  2. https://hackr.io/blog/basic-linux-commands 

  3. https://linuxize.com/post/basic-linux-commands/ 

  4. https://www.digitalocean.com/community/tutorials/linux-commands 



Last modified: Monday, 1 May 2023, 9:04 AM