Skip to main content

1. INDUSTRI 4.0


A.    Latar Belakang

Revolusi industri ke-4 merupakan perubahan besar dalam industri, yang ditandai dengan penggunaan robot/mesin pintar dan otomatisasi yang mengintegrasikan perangkat lunak, daya komputasi dan perangkat sensor, perpaduan teknologi yang mengintegrasikan antara sumber daya teknologi, sumber daya mesin, dan sumber daya manusia. Revolusi industri ini tidak hanya berpotensi merombak industri, tetapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Revolusi industri ini telah banyak diterapkan di berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Kementerian Perindustrian telah menyusun inisiatif Making Indonesia 4.0 untuk mengimplementasikan strategi dan Peta Jalan 4IR di Indonesia. Peta Jalan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendidikan. 

Industri 4.0 tentunya diharapkan untuk dapat mengoptimalkan produksi karena memberikan keuntungan bagi perusahaan dan lebih efisien waktu. Hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi industri yang mengandalkan peralatan-peralatan manufaktur yang mahal. Ada beberapa manfaat terjadinya revolusi industri 4.0, yaitu:

1.      Memiliki potensi untuk memberdayakan individu serta masyarakat, menciptakan peluang baru bagi sosial, ekonomi, dan pengembangandiri.

2.      Minim resiko human error karena komputer memiliki kontrol penuh sehingga hasil pekerjaan cenderung konsisten.

3.      Meningkatnya efisiensi produktivitas pada proses produksi sehingga Anda dapat memproduksi barang dengan volume yang lebih banyak dan mengandalkan sumber daya yang lebih sedikit.

4.      Data yang terhubung ke cloud computing terjamin keamanannya.

5.      Sistem yang digunakan lebih canggih dan dikontrol serta dikendalikan secara real time.

6.      Meningkatkan visibilitas terhadap status ketersediaan barang serta proses pengiriman.

7.      Memangkas biaya untuk meng-handle rantai pasokan.

B.     Karakteristik Industri 4.0

Ada 3 (tiga) karakter utama era transformasi industri 4.0, yaitu:

1.      Inovasi

2.      Otomasi

3.      Mengutamakan rantai koordinasi secara horizontal

Pertama, Inovasi. Semua bidang kehidupan berlomba-lomba menghasilkan ragam inovasi untuk mempermudah kehidupan. Eksistensi Negara, lembaga, dan perusahaan sangat ditentukan seberapa intensif mereka menghasilkan inovasi. Inovasi dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya, dengan kecepatan ini terjadi terobosan baru pada era sekarang, pada skala eksponensial, bukan pada skala linear. Produsen elektronik, otomotif,dan lain-lain secara gencar menawarkan aneka produk hasil eksplorasi inovasi mereka.

Kedua, Otomasi. Banyak pekerjaan yang mengubah dan mengurangi peran manusia dan digantikan penggunaan peran mesin. Hal ini berdampak terhadap penurunan biaya produksi dan meningkatkan output pekerjaan. Transformasi dapat menyebabkan perubahan pada seluruh system produksi, manajemen, dan tata kelola sebuah lembaga. Kita merasakan contoh riil keberadaan pintu tol telah didesain secara otomatis tanpa penjaga. Demikian pula kita tidak perlu antri di bank untuk mengambil uang atau melakukan transaksi lain, tetapi cukup dilakukan melalui melalui mesin ATM.

Ketiga, Rantai koordinasi pada supply chain baik internal maupun eksternal akan memudahkan perusahaan dalam menerima transformasi industri 4.0, semakin efektif, efisien, dan transparan rantai koordinasi akan semakin mudah menerima dalam hal adaptasi dengan perubahan ke industri 4.0.

C.    Industri Manufaktur

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan, mesin dan tenaga kerja untuk mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain dan diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual dalam skala produksi yang besar. Kegiatan industri manufaktur sering menggunakan mesin, robot, komputer, dan tenaga manusia untuk menghasilkan barang atau jasa dan perakitan, untuk menghasilkan suatu produk. Hasil produksi dengan nilai tambah itu kemudian dijual kepada konsumen melalui jaringan distribusi dari grosir hingga ke tingkat eceran, sehingga sampai ke tangan konsumen.

D.    Tiga definisi Manufacturing

Secara teknis: Manufacturing adalah pengolahan bahan mentah melalui proses fisika dan kimia untuk mengubah bentuk (geometry), sifat (properties) dan/atau tampilan (appearance) untuk membuat komponen atau produk. Manufaktur juga mencakup perakitan (assembly) berbagai komponen menjadi produk. Manufaktur umumnya memiliki beberapa tahap operasi, dan setiap tahapan operasi membawa bahan mentah lebih dekat ke bentuk akhir.

Secara ekonomis: Manufaktur adalah proses transformasi bahan mentah kepada bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih proses dan/atau operasi perakitan. Bahan menjadi lebih bernilai melalui proses manufaktur yang dilakukan.

Menurut CIRP 1983: Manufacturing adalah satu rangkaian kegiatan yang meliputi: desain produk, pemilihan bahan, perencanaan, manufaktur (pembuatan), jaminan kualitas, manajemen, dan penjualan; yang dilakukan dalam satu perusahaan. (CIRP, 1983).

E.     Produksi

Produksi dan manufaktur memiliki pengertian yang berbeda. Produksi memiliki pengertian membuat sesuatu yang baru baik tangible (produk) maupun intangible (servis). Sedangkan manufaktur merupakan perubahan atau transformasi dari yang awalnya berupa bahan baku menjadi sebuah produk. Perubahan dilakukan dengan menggunakan energi dan prosesnya dapat bersifat fisikal maupun kimiawi.

Produksi dalam dunia industri memiliki arti membuat sesuatu yang baru dalam wujud (produk) atau tidak berwujud (jasa). Salah satu yang menjadi hal terpenting dan mendasar dalam kegiatan manusia dalam masyarakat industri modern yaitu produksi (Rusdi dan Muh. Arsyad Suyuti, 2017). Manufaktur terbentuk dari dua kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu manus (tangan) dan factus (membuat) jika dikombinasikan akan memiliki arti dibuat dengan tangan. Arti dibuat dengan tangan menggambarkan bahwa pada saat itu proses pembuatan produk masih menggunakan metode manual (Groover, 2010). Arti sempit dari produksi saat ini yaitu tindakan fisik dalam membuat produk sedangkan manufaktur berarti konversi desain menjadi produk jadi (Young dan Mayer, 1984).

F.     Manufactured Products (produk manufaktur)

Manufactured Products (produk manufaktur) adalah produk akhir yang dibuat oleh industri, dibedakan menjadi dua:

1.    Consumer Goods. Produk yang dibeli dan langsung digunakan oleh konsumen, seperti mobil, personal computers, TVs, rackets, etc.

2.      Capital Goods. Produk yang dibeli dan digunakan untuk menghasilkan produk lain, atau menyediakan jasa, seperti pesawat terbang, kereta api, mesin perkakas dsb.

G.    Karakteristik Industri Manufaktur

Industri ini mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan industri lain. Berikut ini
karakteristik industri manufaktur antara lain :

1.     Proses Produksi: Suatu industri disebut industri manufaktur apabila terdapat proses produksi, yang mana adanya proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Kemudian, produk tersebut dipasarkan untuk mendapatkan profit atau keuntungan.

2.     Jenis Persediaan: Jenis persediaan di dalam perusahaan manufaktur ada tiga, yaitu bahan mentah, produk setengah jadi dan produk jadi. Ketiga komponen ini menjadi ciri khas perusahaan manufaktur yang mana terdapat bahan pembuat produk dan produk itu sendiri.

3.     Biaya Produksi: Untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi memerlukan biaya yang disebut biaya produksi. Adanya biaya produksi juga menjadi karakteristik perusahaan manufacturing. Contohnya adalah biaya pengolahan bahan, biaya pengadaan alat produksi dan sebagainya.

H.    Proses Bisnis Industri Manufaktur

Untuk memproses bahan mentah menjadi barang jadi, terdapat beberapa proses yang harus dilalui, antara lain :

1.   Proses Procurement: Proses pertama adalah procurement, yang merupakan proses pengadaan barang yang bertujuan untuk membantu kelangsungan usaha industri manufaktur.

2.     In Out Inventory: Proses in out inventory adalah proses industri manufaktur berupa kegiatan mengolah bahan mentah menjadi produk jadi.

3.     Proses Produksi: Selanjutnya, proses produksi adalah proses yang berkaitan dengan penjualan atau marketing produk industri untuk mendapatkan profit dari produk.

4.      Administrasi Umum: Proses bisnis industri manufacturing lainnya adalah administrasi umum yang terdapat unsur kebijakan, kontrol, hukuman, pencatatan, penarikan keputusan dan sebagainya. Agar dalam menjalankan industri manufaktur sesuai dengan aturan yang ada.

5.    Akuntansi dan Keuangan: Kemudian akuntansi dan keuangan yang bertujuan untuk menjaga keuangan industri agar sehat dan stabil.

I.       Pengertian Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan manufaktur dan penyediaan barang dan jasa, dilakukan di suatu tempat tertentu dan merupakan salah satu jenis pekerjaan dari masyarakat. Industri dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1.     Primary Industries. Industri yang mengolah dan mengeksploitasi sumber daya alam, seperti pertanian dan pertambangan.

2.     Secondary Industries. Industri yang mengolah hasil industri primer dan merubahnya menjadi barang konsumsi dan barang modal. Kegiatan utama dalam kategori ini adalah manufaktur, juga termasuk konstruksi dan energi.

3.     Tertiary Industries. Merupakan industri sektor jasa dalam ekonomi.


Last modified: Friday, 11 August 2023, 10:55 AM