Skip to main content

2. Memahami Design Thingking,(Empathize dan Define)

Design Thinking - Empathise & Define



Capaian Pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu menganalisis Design Thinking seperti Empathise & Define

2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan Design Thinking seperti Empathise & Define




Design thinking?


Apa sih itu “Design Thinking”? Apakah hanya designer yang menggunakan metode ini? Apakah semua designer memahami ini ? apakah sepenting itu? Tentu saja!

Design thinking merupakan pondasi untuk menghasilkan produk yang “Optimal” dengan menggunakan pendekatan untuk memecahkan masalah yang berporos pada “user” atau pengguna. Dengan demikian, kebutuan pengguna menjadi pioritas utama kita Explorers!.

Akan tetapi, design thinking ini tidak hanya solusi belaka, metode ini memungkinkan ada menyingkornkan kebutuhan manusia dengan teknologi yang memungkin kan, sehingga menggapia kesuksesan yang akan ditujuDengan pengguna yang sebagai titik focus, kita jadi lebih mengerti tentang produk kita yang akan diluncurkan di pasar(yang tentu saja akan digunakan oleh pengguna), jadi kita bisa mengurangi resiko yang akan terjadi terhadap produk kita.

Apakah designer doang yang harus menggunakan metode ini?

Tentu saja, Tidak!.

Meski dari Namanya saja yang identik dengan designer. Akan tetapi, design thinking lebih dari itu!

Banyak Perusahaan, Organisasi, Pemimpin Tim, , Pekerja kreatif, Freelancer, ataupun siapapun dapat menggunakan metode ini untuk kelancara pekerjaannya. Kok bisa?

Di Perusahaan, design thinking digunakan agar bisa menciptakan produk dan solusi yang tepat di masyarakat dengan resiko yang minimal dan dapat menguntukan bagi mereka, Di Organisasi Metode ini digunakan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan produk dengan hasil yang maskimal pula, karena sudah diplanning dengan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan resiko yang minim, sedangkan bagi kita Pekerja kreatif, Freeelancer, atau siapapun itu, kita dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman kita terhadap kebutuhan pengguna untuk membuat produk yang cocok dan bermanfaat dengan Klien!

Jadi intinya, dengan manfaatnya di berbagai sector bidang, Design thinking membantu kalian untuk :

  1. Lebih baik dalam memahami kebutuhan pengguna

  2. Mengurangi resiko dalam peluncuran produk yang akan dilempar ke pasar

  3. Menyempurnakan waktu dalam pengerjaan produk dan untuk pengoptimalan kedepannya

  4. Mempercepat pemahaman dalam pengembangan Produk/Ide/Solusi


Dengan pengertiannya diatas, Apakah kalian sudah paham tentang pentingnya design thinking Explorers?

Jadi sekarang kita akan menjelajah lebih dalam tentang metode ini dan mengimplementasikannya kedalam produk-produk kita kedepannya, Lets go Dive! 



Design thinking tidak hanya halu dan berandai-andai tentang kebutuhan para user!, harus ada tahap tahap yang harus dilakukan agar mendapatkan hasil yang real dan dapat diwujudkan untuk produk kita yang akan kita buat.

Pertama, kita harus paham dulu tentang elemen-elemen yang ada didalam design thinking, Apa aja elemen yang ada di metode ini? Apakah banyak dan ribet? Oh, tentu saja tidak! HANYA ada 4 elemen yang ada dalam Design thinking! Yaitu User Centered, Iterative, Highly Creative, Hands On!


  1. User Centered (Fokus pada pengguna)

Fokus pada pengguna yaitu keharusan kalian mengutaman solusi yang berpusat pada kebutuhan pengguna, secemerlang apapun solusi yang ada di pikiran kalian, mungkin pengguna tidak merasakan efek itu dan malah bisa jadi pengguna tidak nyaman dalam menggunakan produk hasil pemikiran kalian sendiri tanpa memikirkan apa yang pengguna rasakan. Jadi intinya apapun solusi kalian, solusi tersebut haru memiliki focus terhadap kebutuhan pengguna dan dapat menyelesaikan masalah meraka.


  1. Iterative

Iteratif yaitu melakukan proses yang berulang. Kenapa kita harus melakukan proses berulang? Karena kita  tidak dapat menghasilkan inovasi/solusi yang mantap dalam hanya sekali coba, kita harus berulang kali memastikan apa yang anda hasilkan agat mendapatkan hasil yang paling optimal, Jangan langusng memilih ide pertama yang ada dipikiranmu!


  1. Highly Creative (Kreatif tinggi)

Dalam Proses design thinkink, kalian bebsa mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan inovasi/solusi kalian agar mendapatkan hasil yang maksimal! Akan tetapi ingat, setiap ide kreatif kalian harus menerapkan elemen elemen dalam design thinking lainnya!


  1. Langusng (Hands On)

Tidak hanya kalian Halu dan coret-coret sembarang ide saja, di metode design thinking, kalian harus melakukan pengujian secara langsung! Agar kalian lebih mengerti akan konsep produk kalian ini benar-benar cocok dengan calon pengguna dan bisa dilihat efektifitasnya produk kalian ketika sudah diluncurkan

Dengan beberapa elemen yang ada didalam design thinking, apakah saja sih manfaat kita menggunakan metode ini untuk kita dan produk kita sendiri? Ada lumayan banyak loh! Coba cek manfaatnya dibawah!

  • Memudahkan kalian  memahami kebutuhan calon konsumen

Dengan memahami kebutuhan calon konsumen, kalian bisa lebih percaya terhadap produk kalian dan tidak terlalu khawatir resiko akhirnya karena kalian sudah melalukan planning dan riset terhadap pengguna yang kalian tuju

  • Meningkatkan efisiensi proses desain

Dengan Perencanaaan yang pas, kalian dapat mengerjakan produk tersebut dengan efisien dan dapat memersingkat waktu yang dibutuhkan

  • Membantu menciptakan inovasi baru yang berkelanjutan

Dengan riset yang kalian lakukan, kalian dapat menciptakan inovasi baru yang dapat menjadi solusi yang tepat untuk pasar dan membuka cabang inovasi baru kedepannya

  • Mengurangi risiko kegagalan produk

Resiko kegagalan produk dapat dikurangi karena kita sudah mendapatkan data tentang apa yang pasar mau dan kenyamanan seperti apa yang merekat butuhkan. 

  • Menghemat anggaran kalian

Dengan Design thinking kita jadi tahu apa saja kebutuhan penting bagi kita untuk men-develop produk kita, jadi kita dapat menggurangi anggaran terhadap kebutuhan yang tidak perlu

  • Meningkatkan hasil

Hasil Riset dan perencaaan yang telah kalian lakukan, dapat menghasilkan produk yang optimal dan efisien sehingga meningkatkan kemungkinan produk kita berhasil saat diluncurkan 


Dalam pengerjaan design thinking, kita memiliki tahapan yang harus kita lalui untuk menghasilkan produk yang mantap dan optimal! Berikut Tahapan yang harus kita lalui, (Dijelaskan secara singkat saja karena kita dalam materi ini akan lebih fokus ke 2 tahapan pertama saja)


  1. Emphatize: memahami kebutuhan calon konsumen;

  2. Define:  mengidentifikasi masalah hingga kebutuhan calon konsumen;

  3. Ideate: mengumpulkan ide-ide solusi;

  4. Prototype: membuat model solusi;

  5. Test: melakukan pengujian terhadap solusi yang dipilih.




  1. Emphatize

(Memahami kebutuhan calon konsumen )

Pada tahap pertama, lakukan pendekatan empati atau melihat masalah dari perspektif pengguna kalian!

Tujuannya, Agar mendapatkan pemahaman tentang kebutuhan mereka. Jadi, bukan hasil ke-”halu”-an sendiri.

Nah, Bgaimana melakukan tahapan empati ini? Yaitu kita bisa menggunakan Riset! Riset apa saja? Pahami keterangan ini dan jangan lupa sesuaikan dengan kebutuhan kalian, yah!

  • Riset pasar  : kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan target pasar;

  • Riset keyword : menentukan kata kunci apa yang cocok digunakan di blog atau website kalian. Kata kunci juga bisa dipakai untuk mengetahui informasi apa yang banyak dicari target pasar;

  • Riset produk :  proses mencari informasi tentang suatu produk bisnis, baik dari sisi harga, kualitas dan persaingannya.

Untuk memudahkan risetnya, kalian bisa memanfaatkan berbagai tools sesuai kebutuhan. Misalnya, Google Trends untuk riset tren pasar, UberSuggest untuk riset keyword, survey review produk, dan coba tools lainnya ya!


  1. Define

(Mengidentifikasi masalah hingga kebutuhan calon konsumen)

Setelah kalian mendapatkan data hasil riset. identifikasilah dan Analisa Kembali masalah serta kebutuhan target konsumen. Saat melakukannya, ingatlah prinsip design thinking: user-centered (fokus pada manusia).

Nah, salah satu alternatif untuk mengidentifikasi masalah dengan tepat yaitu membuat ”buyer persona” Buyer persona adalah karakter fiktif yang merepresentasikan target konsumen bisnis kalian.

Jadi Kira-kira, inilah data yang Kalian butuhkan nih, untuk membuat buyer persona:

  • Data pribadi;

  • Tingkah laku;

  • Kebiasaan saat menggunakan produk.

Dengan buyer persona, Kalian akan lebih mudah menentukan strategi yang efektif. Sebab, masalah setiap kelompok target konsumen terpetakan dengan jelas sehingga kalian  bisa membuat solusi tepat dan mantap!



Last modified: Wednesday, 9 August 2023, 9:59 AM