PENGANTAR
MANAJEMEN LOGISTIK
Pengertian Manajemen Logistik menurut Council of Logistics
Management adalah pengelolaan proses perencanaan (planning), pelaksanaan (implementing)
dan pengendalian (controlling) yang efisien dan efektif dari aliran/pemindahan
(flow/movement) dan penyimpanan (storage) bahan baku (raw
materials), in-process inventory, finished goods serta aliran
informasi mulai dari titik awal dari mana bahan baku didatangkan sampai titik
akhir konsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
1. Customer Service
Dalam
hal ini aktivitas dari customer service akan melibatkan implementasi
dari konsep manajemen logistik yang terintegrasi untuk memberikan tingkat
kepuasan konsumen yang cukup baik dengan tingkat harga yang serendah mungkin.
2. Order Processing
Memacu
proses distribusi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas yang bertujuan pada
pemenuhan kepuasan pelanggan.
a. Komponen dari order processing:
- Elemen-elemen
operasional: seperti order entry/editing, order scheduling, order shipping
set preparation, invoicing (pengurusan faktur-faktur).
- Elemen-elemen komunikasi:
modifikasi order, pemeriksaan status order, tracing & expediting,
koreksi kesalahan pemesanan dan informasi produk.
- Elemen-elemen
credit & collection: pengecekan kartu credit dan
pemrosesan/pengumpulan account yang bisa diterima.
3. Distribution
Communications
Komunikasi
yang efektif harus dilakukan agar seluruh sistem dapat berjalan lancar.
Komunikasi efektif dapat dilakuakan pada:
- Supplier –
perusahaan – customer
- Komponen fungsional utama
dari perusahaan yaitu: marketing, manufacturing, logistic dan finance/accounting.
- Berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan logistik, seperti: customer service, traffic &
transportation, warehousing & storage, order processing dan inventory
control.
- Komponen-komponen didalam
masing-masing aktivitas logistik, misalnya dalam inventory control: inplant
inventory, inventory in-transit dan inventory
in field warehouse.
4. Inventory Control - aktivitas kritis
Karena
membutuhkan biaya untuk menjaga kecukupan supply produk dalam rangka
memenuhi kebutuhan customer
maupun kebutuhan manufacturing. Logistik harus menjaga
ketersediaan raw materials, part dan finished goods inventory
yang dibatasi oleh keterbatasan modal dan tempat penyimpanan. Keberhasilan inventory
control ditentukan oleh tersedianya inventory untuk mencapai level of customer service yang
diinginkan tanpa mengganggu biaya untuk aktivitas logistik yang lain.
5. Demand Forecasting
- Penentuan
sejumlah produk yang dibutuhkan konsumen dan jasa pelayanan yang mendampingi
produk tersebut untuk waktu yang akan datang.
- Bagi
marketing, untuk menentukan strategi promosi, pengalokasian sales
force, strategi pricing, dan aktivitas market research.
- Bagi
manufacturing, untuk menentukan jadwal produksi, strategi pembelian dan
pengadaan, serta keputusan-keputusan inventory dalam pabrik. Sementara
bagi manajemen logistik, untuk menentukan berapa banyak masing-masing item
produk yang diproduksi oleh perusahaan akan dikirim ke berbagai pasar yang
harus dilayani.
6. Traffic &
Transportation
- Pergerakan/pemindahan/aliran
barang dari titik awal ke titik akhir konsumsi dan sebaliknya. Aktivitas traffic
& transportation berhubungan dengan bagaimana memanage
pergerakan produk/barang yang meliputi aktivitas-aktivitas seperti:
- Pemilihan
moda shipment (alat angkut), misalnya: udara, rail (kereta), water,
pipeline, truk.
- Pemilihan
jalur (routing)
- Mengikuti
hukum/aturan transportasi lokal, nasional
serta persyaratan-persyaratan pengangkutan baik domestik maupun
internasional.
7. Warehousing & Storage
- Biasanya
produk harus disimpan di pabrik atau di tempat tertentusebelum dijual atau
dikonsumsi. Semakin besar selisih waktu antara produksi dengan konsumsi akan semakin
besar juga jumlah inventory yang dibutuhkan.
- Warehousing
& storage adalah aktivitas yang berhubungan dengan
bagaimana memanage ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan dan mengurus inventory.
- Secara
spesifik aktivitas storage meliputi:
- Memutuskan
apakah fasilitas storage sebaiknya dimiliki sendiri, sewa atau pinjam
- Design
& layout dari fasilitas storage (gudang)
- Product
mix consideration
- Perawatan,
sistem keamanan
- Penugasan
dan pelatihan personil
8.
Plant &
Warehouse Site selection
- Lokasi
yang strategis, misalnya yang dekat dengan pasar dapat meningkatkan customer
service level . Lokasi faslitas plant & warehouse yang
tepat juga dapat memberikan laju volume transportasi yang lebih rendah
dalam pengiriman produk dari pabrik ke warehouse; dari pabrik ke
pabrik yang lain; dari warehouse ke customer.
- Yang
diperhatikan dalam pemilihan site adalah lokasi dari berbagai pasar
konsumsi atau pasar perusahaan yang membutuhkan produk tersebut, lokasi
dari raw materials, component parts dan subassembly,
karena perusahaan harus memikirkan pergerakan barang masuk (inbound
movement) dan penyimpanan material/produk sebagai aliran keluar (outbound
flow).
- Faktor-faktor
lain yang juga penting adalah:
Labor rate
atau UMR; Transportation services; Pajak; Keamanan; Aturan/hukum yang
berlaku; Faktor lokal; Harga tanah; Faktor-faktor pendukung yang tersedia.
9.
Material
Handling
- Tujuan
dari aktivitas material handling adalah:
- Bagaimana
sebisa mungkin mengurangi /mengeliminasi handling
- Meminimasi
jarak material handling
- Meminimasi
goods in-process
- Membuat
aliran yang bebas dari bottlenecks
- Meminimasi
losses yang diakibatkan oleh barang yg terbuang, busuk, rusak atau
hilang selama proses pengiriman.
- Material
handling yang jelek akan berakibat pada
kerusakan/kehilangan produk, ketidakpuasan konsumen, delay produksi
dan idle karyawan maupun peralatan. Aktivitas material handling
punya peran vital dalam mereduksi inventory, menurunkan cost
dan meningkatkan produktivitas.
10.
Procurement
- Setiap perusahaan
mempercayakan material dan servicenya untuk dipasok oleh perusahaan lain. Procurement
adalah cara mendapatkan /memperoleh material dan service yang
dibutuhkan untuk menjamin keefektifan operasi manufacturing dan
proses-proses logistik. Fungsi dari procurement meliputi: seleksi lokasi supply
source, penentuan spesifikasi material yang dibutuhkan, waktu
pembelian, penentuan harga, quality control dan lain-lain
11.
Part & Service Support:
- Dalam pergerakan raw
materials, in-process inventory & finished goods, logistik harus
juga memikirkan aktivitas yang berhubungan dengan repair &
servicing product. Tanggung jawab logistik dan marketing tidak
hanya berhenti jika produk sudah terkirim ke konsumen, tapi juga bagaimana
memberikan after sales service pada konsumen. Hal ini meliputi
penyediaan part pengganti (replacement parts) jika produk rusak
atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
12. Packaging
- Dalam
sudut pandang marketing, kemasan (packaging) bisa berfungsi
sebagai alat promosi atau advertising.
Ukuran, berat, warna dan informasi yang tercetak pada kemasan akan menarik
hati konsumen dan bisa menyampaikan informasi tentang produk di dalamnya.
- Dari
sudut pandang logistik, kemasan mengandung dua maksud, yang pertama
kemasan bisa melindungi produk dari kerusakan yang terjadi pada saat
disimpan atau dikirim. Kedua, kemasan bisa memudahkan penyimpanan dan
pengiriman sehingga bisa mereduksi handling dan juga ongkos material
handling. Jika perusahaannya adalah perusahaan multinasional, maka
kemasan (packaging) merupakan hal yang sangat penting.
Dalam menjalakan sebuah bisnis
seorang manajemen logistik selain memahami jaringan bisnisnya, mereka harus
memahami pula tentang pasar dan customer produknya. Karena customer adalah hal yang paling penting dalam bisnis apapun.
Mereka tidak tergantung kepada
kita tapi kita butuh mereka. Customer bukan hanya penghasil uang untuk kita, tapi
mereka juga memiliki perasaan yang perlu diperlakukan dengan baik dan penuh
respect. Mereka datang dengan kebutuhan dan keinginan mereka, dan tugas kita
adalah melayaninya. Ada dua macam customer :
1. Internal Customer
Adalah orang-orang yang berinteraksi dengan kita
sehari-hari didalam perusahaan.
2. External
Customer
Adalah
orang–orang yang datang ke
perusahaan kita untuk membeli product atau jasa yang kita tawarkan.
Customer ini membutuhkan
ketepatan waktu, kualitas barang dan servis yang baik.
Cara
menghandle complain
customer yang baik;
- Dengarkan
dengan baik komplain yang disampaiakan dan pahami maksudnya.
- Berilah
empaty, rasakan seolah-olah anda berada di posisi customer.
- Meminta
maaf atas kesalahan dan ketidaknyamanan customer.
- Ucapkan
terimakasih kepada customer atas komplain yang disampaikan.
- Berilah
solusi atas keluhan customer, jika anda tidak bisa atau tidak berwenang
menjawabnya maka sampaikan ke atasan anda.
- Jika
anda tidak bisa menjawab keluhan saat itu juga maka catatlah nama, no. telp dan e-mail untuk mengontak customer untuk
meberikan problem solvingnya.
- Follow
up sampai customer puas.
- Komplain
customer jangan diambil hati.
Dalam
sebuah perusahaan besar maupun kecil kepuasan dan loyalitas pelanggan harus
sangat diperhatikan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi penjualan sebuah
perusahaan.
1. Kepuasan
Pelangan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan
dengan apa yang menjadi harapannya.
2. Loyalitas Pelanggan
Suatu perilaku yang ditunjukkan dengan pembelian
rutin berdasarkan proses pengambilan keputusan.
Keuntungan
pelanggan yang loyal adalah
- Mengurangi biaya pemasaran karena biaya untuk menarik
konsumen baru lebih mahal.
- Mengurangi biaya transaksi seperti biaya negosiasi
kontrak, pemrosesan pesanan, dll.
- Mengurangi biaya turn over konsumen karena
pergantian konsumen yang lebih sedikit.
- Meningkatkan penjualan
silang, yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan.
- Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang
lebih positif, dengan asumsi bahwa konsumen yang loyal juga berarti mereka yang
merasa puas.
- Mengurangi
biaya kegagalan seperti biaya penggantian, dll.
Berikut
ini tingkatan/tahapan
pelanggan loyal;
- Suspects meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang/jasa
perusahaan. Karena kita yakin bahwa mereka akan membeli tetapi belum tahu
apapun mengenai perusahaan dan barang yang ditawarkan.
- Prospects adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan
produk atau jasa tertentu, dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Para prospect
ini, meskipun belum melakukan pembelian, mereka telah mengetahui
keberadaan perusahaan dan barang/jasa yang ditawarkan.
- Disqualified prospects mereka adalah prospect yang telah mengetahui keberadaan
barang/jasa tertentu, tetapi tidak mempunyai kebutuhan akan barang/jasa
tersebut, atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli barang/jasa
tersebut.
- First time customers, mereka adalah konsumen yang membeli untuk yang pertama kalinya. Mereka
masih menjadi konsumen yang baru.
- Repeat customers, mereka adalah konsumen yang telah melakukan pembelian suatu produk
sebanyak dua kali atau lebih. Atau membeli dua macam produk yang berbeda
dalam dua kesempatan yang berbeda pula.
- Clients, membeli semi- barang yang ditawarkan dan mereka butuhkan serta
membeli secara teratur. Hubungan dengan jenis konsumen ini sudah kuat dan
berlangsung lama, sehingga tidak terpengaruh oleh tarikan persaingan
produk lain.
- Advocates, membeli seluruh barang yang ditawarkan dan ia butuhkan, serta melakukan
pembelian secara teratur. Sebagai tambahan, mereka mendorong teman-teman
mereka yang lain agar membeli barang tersebut. Ia membicarakan tentang
barang tersebut, dan melakukan aktivitas pemasaran untuk perusahaan dan
membawa konsumen untuk perusahaan tersebut.
Ketika sebuah perusahaan telah memahami tentang kebutuhan customer,
tentunya sebuah perusahaan harus memiliki jaringan distribusi. Sehingga aliran
barang dan distribusi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Apakah yang
dinakaman jarianga distribusi itu??
Jaringan
Distibusi (Channel of Distribution)
Jaringan distibusi menurut kotlet
adalah serangkaian organisasi yang
saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau
jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Istilah-istilah dalam jaringan disdtribusi;

1. Broker (Pialang)
Perantara yang pekerjaannya mempertemukan pembeli dan
penjual dan yang tidak memiliki persediaan, tidak terlibat dalam pembiayaan dan
menanggung resiko.
2. Facilitator (fasilitator)
Perantara yang membantu dalam proses distribusi tetapi
tidak memiliki hak atas barang atau mengosiasikan pembelian atau penjualan.
3. Manuacturers’ respresentatives
(perwakilan produsen)
Perusahaan yang mewakili dan menjual barang dari beberapa perusahaan manuaktur. Disewa oleh
perusahan-perusahaan untuk menggantikan atau sebagai tambahan wiraniaga
internal.
4. Merchant (pedagang)
Perantara yang membeli, memiliki hak atas, dan menjual
kembali barang dagangan.
5. Retailer ( pengecer)
Perusahaan bisnis yang menjual barang atau jasa
langsung kepada konsumen akhir untuk keprluan pribadi, bukan usaha konsumen
itu.
6. Sales (agent)/agen
(penjualan)
Perantara yang mencari pelanggan dan bernegosiasi atas nama produsen
tetapi tidak memiliki hak atas barang.
7. Sales force (armada
penjualan)
Sekelompok orang yng diperkejakn langsung oleh suatu
perusahaan untuk menjual produknya dan melayani kliennya.
8. Wholesaler/distributor
(pedagang besar)
Perusahaan bisnis yang menjual barang atau jasa
kepada mereka yang membeli untuk dijual kembali atau untuk usaha.
Keputusan
dalam manajemen saluran distribusi
;
Memilih anggota saluran
distribusi ;
- Pengalaman dan reputasi
- Pertumbuhan
- Profitabilitas
- Kualitas tenaga penjual
- Lokasi
- Macam pelanggan
- Strategi perusahaan (push atau pull
strategy)
2. Memotivasi anggota saluran
;
- Komisi,
potongan, insentif, bonus.
- Kredit,
syarat pembayaran.
- Kontrak
untuk memberi rasa aman.
- Kualitas
produk sendiri.
- Bantuan
dalam promosi.
- Pelatihan
untuk wiraniaga.
- Bantuan
teknis.
- Hubungan
baik
3. Mengevaluasi prestasi anggota saluran distribusi
;
- Pencapaian
target/kuota.
- Tingkat
sediaan.
- Pelayanan
kepada konsumen.
- Kerjasama
dalam kegiatan promosi dan pelatihan.
- Penanganan
barang.
- Pembayaran.
Konsep
manajemen distribusi tidak akan
terlepas dari mengenal saluran distribusi dan distribusi fisik. Saluran distribusi adalah proses pemindahan hak/kepemilikan/ kontrol produk dari
produsen kepada konsumen. Distribusi fisik
adalah kegiatan yang
menyangkut pemindahan produk secara fisik dari produsen ke konsumen, yang
umumnya terdiri dari pengangkutan dan penyimpanan.
Distribusi fisik merupakan
usaha untuk memindahkan produk secara fisik dari tempat asal (produsen) sampai
ke tempat pemakai/konsumen akhir. Elemen-elemen pokok fisik logistik
; pemrosesan order,
penyimpanan/pergudangan, tingkat sediaan (stock), transportasi.
A. Fungsi Distribusi
- Informasi
- Promosi
- Negoisasi
- Pemesanan
- Pembiayaan
- Penanggungan resiko
- Pemilikan fisik
- Pembayaran
- Hak Milik
- Arus Saluran Pemasaran
B. Pertimbangan Memilih Saluran Distribusi
1. Pertimbangan Pasar
- Jenis pasar
- Jumlah pelanggan potensial
- Konsentrasi geografis pasar
- Jumlah dan ukuran pesan
2. Pertimbangan Produk
- Nilai unit
- Perishability
- Sifat teknis produk
C. Panjang dan Lebar Saluran Distribusi
- Panjang
– pendeknya saluran distribusi =
banyak sedikitnya jumlah jenis saluran distribusi yang digunakan
- Lebar
atau kedalaman saluran distribusi=
banyak sedikitnya jumlah perantara (distributor) untuk setiap jenis saluran
distribusi yang digunakan.
D. Strategi Cakupan Distribusi
1. Intensif
Produsen menempatkan sediaan produknya di sebanyak mungkin gerai atau outlet yang bisa dilibatkannya. Hal ini
biasanya untuk produk yang diproduksi masal.
2. Eksklusif
Produsen menempatkan sediaan produk di gerai atau outlet tertentu saja biasanya produsen hanya menunjuk satu perantara
khusus. Hal ini biasanya untuk produk produk yang bersifat eksklusif.
3. Selektif
Produsen menempatkan sediaan produknya pada gerai atau outlet Yang tidak sebanyak distribusi intensif, tetapi lebih banyak dari distribusi eksklusif.
E. Distribusi produk terdiri dari :
1. Saluran Distribusi
Untuk
mengalihkan kepemilikan produk dari produsen pada pembeli
2. Distribusi Fisik
Segala kegiatan untuk memindahkan produk dalam jumlah tertentu, ke
suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu.
F. Kegiatan Distribusi Fisik
- Transportasi
- Pergudangan
- Pusat sediaan
- Penanganan produk
- Pemrosesan pesanan
- Pengemasan
Seorang ahli logistik setelah memahami tentang alur
distribusi, mereka akan ke tahap selanjutnya dari proses logistik merancang
gudang (warehouse).
Gudang
menurut Lambert and Stock adalah bagian dari sistem logistik perusahaan yang
menyimpan produk-produk (raw materials, parts, goods-in-process, finished
goods) pada dan antara point-of-origin dan point-of-cumsumption, dan
menyediakan informasi kepada manajemen mengenai status, kondisi, dan disposisi
dari item-item yang disimpan.
Tujuan gudang adalah menyimpan produk sampai dengan produk tersebut
diminta oleh pelanggan, sehingga gudang berperan dalam menghubungkan antara
fasilitas produksi dengan pelanggan atau pemasok dengan fasilitas produksi. Gudang dapat digolongakan menjadi beberapa jenis
diantaranya;
1. Gudang milik sendiri (private
warehouse)
2. Gudang umum (public warehouse)
a. General merchandise warehouses
b. Refrigerated or cold storage warehouses
c. Bonded warehouses
d. Household goods warehouses
e. Special commodity warehouses
f. Bulk storage warehouses
Peranan pergudangan dalam
supply chain. Ada
beberapa peran pergudangan dalam supply chain diantaranya;
1. Inbound Consolidation

2. Goods
In Process (product mixing)

3. Outbond Consolidation

4. Outbond Dispertion (break
bulk)

a. Peran gudang dalam sistem
supply chain
- Lebih
banyak eksekusi, transaksi dengan kuantitas lebih kecil
- Menyimpan
item lebih banyak.
- Melayani
lebih baik.
- Pelayanan
dengan value added lebih baik.
- Mampu
memproses lebih banyak pengembalian barang.
b. Tantangan
gudang
- Diperlukan
lebih sedikit waktu untuk memproses pesanan
- Prosentase
kesalahan lebih kecil.
- Personil
mampu berbicara bahasa Inggris.
c. Fungsi
gudang
- Penerimaan
(receiving) & pembongkaran (unloading)
- Penyimpanan
(storage)
- Pengemasan
(packaging) dan pemberian label (marking / barcoding)
- Pemeriksaan
(checking)
- Pemilihan
order (order selection / picking)
- Pergerakan
interen (handling)
- Pengeluaran
barang ( loading dan shipping)
- Pemeliharaan
barang
- Pengukuran
berat (weighing)
- Staging
and consolidation
- Penerimaan
barang yang dikembalikan oleh konsumen
- Koordinasi
- Pencatatan
(administrative/clerical)
- Pemeliharaan
peralatan material handling
- Receiving.
- Prepackaging
(optional).
- Put
Away.
- Storage.
- Order
Picking
- Packaging
and or pricing (optional).
- Sortation
and or accumulation.
- Packing
and shipping
A. Receiving
- Penerimaan
barang yang datang sesuai dengan aturan perusahaan.
- Menjamin
bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai dengan pesanan perusahaan.
- Penempatan
material di gudang atau ke bagian lain yang memerlukan.
B.
Cross Docking
Pemindahan barang
dari truck pada proses Penerimaan barang langsung ke dalam truck pengiriman.

Persyaratan dalam Cross Docking
- Muatan dijadwal utk kedatangan truck dan pengirimannya.
- Arang diterima = barang dikirim ( dlm kondisi ideal )
- Tersedia lokasi yang memadai.
- Kuantitas jenis barang lebih baik terbatas.
- Jenis truck sebaiknya harus sepadan.
- Dokumentasi harus mantap.
Pengertian SCM menurut Martin
adalah
jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream
dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang memberi nilai dalam bentuk produk
dan jasa pada pelanggannya. Misalnya, pabrik pembuat kemeja adalah merupakan
supply chain yang menghubungkan upstream (melalui pengusaha kain kepada
pengusaha kapas/serat) dan downstream (melalui distributor dan retail
pada pelanggan akhir)
Konsep
SCM (Supply Chain Management) :
Jaringan
bermula dari sini, dimana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Kata Suppliers
ini termasuk juga suppliernya supplier (sub-supplier). Jumlah supplier bisa
banyak atau sedikit, dan biasanya sub-supplier berjumlah banyak sekali.
- Chain
1 – 2 : Suppliers - Manufacture
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai
kedua, yaitu manufacturer. Hubungan antara suppliers dan manufacturer ini sudah
mempunyai potensi untuk melakukan penghematan, misalnya inventories dan biaya
gudang. Penghematan ini bisa mencapai sebesar 40% - 60% dengan menggunakan
konsep supplier partnering.
- Chain 1 – 2 – 3 : Suppliers - Manufacture à Distributors
Barang yang
sudah jadi yang dihasilkan oleh Manufacturer harus disalurkan kepada pelanggan
dengan melalui distributor. Dan pada waktunya nanti, distributor akan
menyalurkannya dalam jumlah yang lebih kecil kepada pengecer.
- Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers - Manufacture - Distributors - Retailers
Dari gudang
distributor hasil produksi disalurkan ke gudang pengecer yang nantinya akan
diletakkan di rak-rak (outlets) pengecer. Pada tahap ini dapat diperoleh kesempatan penghematan dalam
bentuk jumlah inventories dan biaya gudang.
Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5 : Suppliers - Manufacture - Distributors - Retailers
- Customers
Barang yang diletakkan di outlets ditawarkan langsung
kepada pelanggan atau pembeli atau
pengguna barang tersebut. Dan mata ranti supply baru betul-betul berhenti pada
tahap ini.

Keunggulan kompetitif
(Competitive Advantage) merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu
perusahaan adalah kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan satu atau
beberapa keunggulan kompetitif (Competitive Advantage).
- Sumber
dari keunggulan kompetitif terletak :
- Kemampuan
perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri di depan mata konsumen dari para
pesaingnya (disebut value advantage).
- Cara
bekerja dengan biaya rendah atau memperoleh laba yang lebih tinggi (disebut poductivity
atau cost advantage)
- Mencapai keunggulan kompetitif melalui manajemen logistik
- Salah satu perubahan pemikiran di bidang bisnis pada saat
ini adalah penekanan pada usaha mencari strategi yang tepat yang akan
menghasilkan nilai superior dalam pandangan konsumen.
- Salah satu konsep yang digunakan untuk mencapai sukses di
pasar adalah The Value Chain yang diberikan oleh Michael Porter.
Aktivitas value chain dikategorikan menjadi 2 tipe, yaitu
:
- Primary
activities yaitu aktivitas yang
menyumbang dalam hal penciptaan fisik barang hasil produksi, penjualan, dan pendistribusiannya
kepada pembeli.
- Support activities yaitu aktivitas yang membantu primary activities.
Yang termasuk pada primary activities adalah :
1. Inbound
logistics (logistik masuk), diantaranya
adalah :
- Apakah
sistem pengendalian material dan persediaan sudah baik?
- Apakah
aktivitas pergudangan untuk bahan baku sudah efisien?
2. Operations,
diantaranya adalah :
- Produktivitas
penggunaan perlengkapan dibandingkan dengan para kompetitor.
- Kecocokan
otomatisasi untuk proses produksi.
- Efektivitas
sistem pengendalian produksi untuk meningkatkan mutu dan biaya.
- Efisiensi
dan tata letak pabrik dan desain arus barang.
3. Outbound
logistics (logistik keluar),
diantaranya adalah :
- Efisiensi
arus barang-jadi ke pelanggan.
- Efisiensi
kegiatan pergudangan barang jadi.
4. Market
and sales, diantaranya
adalah :
- Efektivitas
riset pasar mengenai kebutuhan dan segmentasi pelanggan.
- Inovasi
dalam promosi dan advertensi.
- Evaluasi
alternatif aluran distribusi.
- Motivasi
dan kompetensi tenaga penjual.
- Pengembangan
image mutu barang.
- Pengembangan
kesetiaan merek (brand loyalty) dari para pelanggan.
5. Services, diantaranya adalah :
- Cara-cara
menampung masukan dari pelanggan untuk perbaikan mutu barang.
- Kemampuan
memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan.
- Kebijakan
pemberian jaminan.
- Kemampuan
memberikan layanan penggantian suku cadang dan reparasi.
Yang termasuk
pada support activities adalah :
1. Infrastructure
perusahaan, diantaranya
adalah :
- Koordinasi
dan integrasi semua kegiatan yang berhubungan dengan value chain.
- Tingkat
dukungan sistem informasi untuk melaksanakan keputusan rutin dan strategis.
- Keakuratan
dan ketepatan waktu informasi untuk manajemen.
- Kesan
publik terhadap perusahaan.
2. Human
resources management,
diantaranya adalah :
Efektivitas
dari prosedur rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karir untuk semua karyawan.
- Kelayakan
sistem penghargaan dan sanksi untuk memberikan motivasi dan merangsang karyawan.
- Pemeliharaan
lingkungan kerja yang meminimalkan absensi dan perputaran (turnover) para
karyawan.
3. Technology
Development, diantaranya
adalah :
- Keberhasilan
aktivitas riset dan pengembangan dalam inovasi produk dan proses.
- Mutu
laboratorium dan fasilitas lainnya.
- Kualifikasi
dan pengalaman para anggota laboratorium.
- Kemampuan
lingkungan kerja untuk mendorong inovasi dan kreativitas.
4. Procurement, diantaranya adalah :
- Pengembangan
alternatif sumber pengadaan untuk mengurangi ketergantungan
- Efektivitas
dan efisiensi pengadaan bahan baku, bahan penolong, dll dalam arti kualitas,
waktu, dan harga.
- Efektivitas
dan efisiensi prosedur pengadaan barang.
Mencapai
keunggulan kompetitif melalui aktivitas logistik, pada hakekatnya juga
menunjang aktivitas supply chain karena aktivitas supply chain merupakan
perpanjangan atau perluasan kegiatan logistik. Khusus
dibidang logistik, layanan dapat berupa penyediaan barang setiap kali
diperlukan, waktu pengiriman yang cepat sesuai dengan pesanan, penyediaan suku
cadang, penyediaan transpor yang andal, dll. Kegiatan-kegiatan dalam supply
chain yang mendukung pencapaian keunggulan kompetitif adalah :
1. Mendukung
value advantage, antara lain :
- Mencari jenis dan tingkat
layanan yang dikehendaki oleh konsumen.
- Menciptakan dan
mengembangkan pelayanan yang lebih unggul berdasarkan kehendak konsumen
tersebut.
2. Mendukung productivity advantage, antara lain :
- Mengurangi
inventory sampai tingkat yang direncanakan
- Menggunakan
kapasitas yang ada semaksimal mungkin.
- Melakukan
perencanaan bersama dengan semua mata
rantai yang ada mengenai inventory.
- Mengoptimalkan
harga pembelian barang.
3. Mendukung secara umum, antara lain :
- Menghilangkan
sikap ”membangun kerajaan sendiri” di masing-masing bagian.
- Menyadari
bahwa keungggulan kompetitif perlu diusahakan agar perusahaan tetap.
- Bertahan
dan memelihara pangsa pasar.
- Mengusahakan
aliran informasi secara akurat dan real time.
Perlu ditekankan bahwa SCM adalah mengelola supply of
goods sejak dari sumber bahan mentah sampai pada customer sebagai satu
kesatuan yang integratif, dan bukan mengelola supply of goods sebagai
suatu seri dari kegiatan-kegiatan yang terpisah-pisah. Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah
mengembangkan hubungan partnering dan co-makership dengan
organisasi baik upstream maupun downstream. Istilah partnering
menekankan pada kemitraan,
sedangkan co-makership menekankan pada kerjasama membuat barang bersama.

Untuk dapat
memenangkan persaingan maka, perusahaan harus dapat menyediakan produk :
murah,
berkualitas,
tepat waktu,
dan bervariasi. Untuk
mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memiliki kemampuan :
- Beroperasi secara effisien
- Menciptakan kualitas
- Cepat
- Fleksibel
- Inovatif
Salah satu keputusan yang paling strategis
bagi organisasi atau perusahaan adalah dimana mereka akan menempatkan fasilitas
operasi/produksi. Aspek internasional dari keputusan lokasi menandakan bahwa lokasi
bisa sangat global sifatnya. Lokasi berpengaruh terhadap biaya (tetap dan variabel
: pajak, upah, bahan baku, sewa,
angkutan à berpengaruh thd lab. Sekali lokasi
ditentukan muncul biaya àkerja
keras manajemen untuk mencari lokasi menjadi sangat penting. Keputusan lokasi
sangat spesifik tergantung pada jenis organisasinya. Faktor – faktor yang
mempengaruhi lokasi adalah sebagai berikut:
- Memilih
lokasi menjadi rumit karena adanya globalisasi tempat kerja à
keputusan lokasi melewati batas negara
- Faktor
penentu lokasi : produktivitas tenaga kerja, kulurs Valuta Asing, biaya, sikap pemerintah,
keputusan negara
Strategi lokasi yang baik
akan menentukan
prestasi , merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis kegiatan,
demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa. Dengan
demikian strategi lokasi adalah hal yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan.
Banyak alasan yang
mendasarinya diantaranya sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan
kegiatan pembuatan produk barang tersebut atau tempat memproduksi (pabrik)
sedangkan untuk sektor jasa memerlukan tempat untuk dapat memberikan pelayanan
bagi konsumen. Salah satu keputusan
yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka akan
menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil
selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi. Sejumlah
perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional sangat
mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable. Lokasi sangat
mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Pilihan-pilihan
yang ada dalam lokasi meliputi:
- Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada.
- Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah
fasilitas lain di tempat lain.
- Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Pada umumnya
keputusan lokasi merupakan keputusan jangka panjang, susah sekali untuk
direvisi, mempunyai efek pada biaya tetap maupun variable seperti biaya
transportasi, pajak, upah, sewa dan lain-lain. Dengan kata lain tujuan strategi
lokasi adalah mamaksimumkan manfaat lokasi bagi perusahaan. Secara umum
perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
- Produktifitas tenaga kerja karyawan
Merupakan input paling penting bagi perusahaan, sehingga
tingkat produktifitas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan atau
kesuksesan perusahaan. Berkaitan dengan strategi lokasi maka banyak perusahaan
mempertimbangkan factor seberapa produktifitas tenaga kerja di beberapa
alternative lokasi yang dipertimbangkan. Dan yang menarik bagi manajemen adalah
kombinasi diantara produktifitas tenaga kerja dan tingkat upah tenaga kerja.
- Nilai tukar dan resiko
mata uang
Walaupun tingkat upah dan produktifitas tenaga kerja
membuat sebuah Negara terlihat ekonomis, tetapi nilai tukar mata uang suatu
Negara terhadap mata uang negara lain yang tidak menguntungkan dapat
mengeliminir penghematan yang telah dilakukan. Dan kadang-kadang perusahaan
dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan
memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke Negara lain. Dengan demikian
fluktuasi mata uang mengandung unsur resiko yang cukup signifikan untuk
dipertimbangkan dalam strategi lokasi.
- Biaya
Biaya yang terkadung dalam lokasi ada dua macam yaitu
pertama adalah biaya nyata (tangible cost)yang dapat dihitung atau langsung
dikenali secara tepat, meliputi antara lain: biaya pelayanan umu, tenaga kerja,
bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lainnya. Sedangkan yang kedua adalah
biaya tidak nyata (intangible cost) lebih sulit ditentukan,, meliputi kualitas
pendidikan, sikap calon karyawan, standar hidup dan lain-lain yang dapat mempengaruhi
proses rekrutmen.
- Sikap
Sikap dari pemerintah pusat, wilayah maupun daerah
terhadap kepemilikan swasta, penetapan zona, polusi, stabilitas tenaga kerja
dan juga pola kepemimpinan. Dan tidak kalah penting adalh budaya masryarakat di
lokasi tersebut.
- Kedekatan dengan pasar
Banyak perusahaan yang secar sengaja memilih lokasi
operasionalnya dekat dengan konsumen seperti usaha restoran, salon, toko
kelontong, yang menyadari bahwa kedekatandengan pasar merupakan factor utama
keberhasilan usaha mereka. Deikian pula untuk uasah amanufaktur ada yang
memilih lokasi dekat dengan konsumennya karena mahalnya biaya transportasi jika
harus berada dio lokasi yang berjauhan. - Kedekatan dengan suplier
Penempatan lokasi yang dekat dengan pemasok dan bahan
mentah disebabkan oleh bahan baku mudah rusak,
biaya transportasi mahal, jumlah
produk yang banyak. Contoh banyak diterapkan pada pabrik semen, pengolahan ikan,
produsen biji baja dan besi. - Kedekatan dengan pesaing
(Clustering)
Sepertinya agak mengherankan banyak usaha yang
menempatkan lokasi operasionalnya yang dekat dengan pesaing. Akan tetapi saat
ini kecenderungannya demikian dengan istilah clustering yaitu lokasi berdekatan para perusahaan yang saling
bersaing, yang sering disebabkan oleh adanya informasi, bakat, modal proyek,
atau sumber daya alam yang berlimpah di suatu daerah.
Tidak hanya usaha manufacturing seperti dibangunnya
kawasan industri saja tetapi dalam bidang jasa juga ada misalnya pada
pembangunan pusat perdagangan eletronik, pusat perdagangan tekstil dan
lain-lain.
Keputusan lokasi untuk perusahaan yang beroperasi secara global.
Keputusan lokasi bagi perusahaan uyang beroperasi secara
global dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan
untuk memilih wilayah sampai memilih tempat. Adapun berbagai faktor tersebut
diantaranya:
1. Keputusan pemilihan lokasi
negara
- Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap
pemerintah, serta insentif pemerintah.
- Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
- Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat
diserap oleh pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
- Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas,
karena unsur tenaga kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.
- Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini
disebabkan ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan
baku, komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak dapat beroperasi.
- Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu
Negara yang sangat fuktuatif akan
berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.
2. Keputusan pemilihan lokasi
daerah (region)
- Keinginan perusahaan.
- Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya,
pajak, iklim).
- Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap
serikat kerja.
- Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
- Peraturan mengenai lingkungan hidup.
- Insentif dari pemerintah.
- Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
- Biaya tanah dan pendirian bangunan.
3. Keputusan lokasi untuk memilih
tempat (site)
- Ukuran dan biaya lokasi.
- Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupun
jalur laut.
- Pembatasan daerah.
- Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutuhkan.
- Permasalahan dampak lingkungan.
Dalam
memilih/menganalisis lokasi dikenal beberapa metode. Metode analisis yang populer :
1. Metode
pemeringkatan faktor
Metode yang sering
digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas. Tahapan analisis metode
pemeringkatan faktor:
- Mengembangkan daftar
faktor-faktor.
- Menetapkan bobot setiap
faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting.
- Mengembangkan suatu skala
untuk setiap faktor.
- Meminta manajer untuk
menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor.
- Mengalikan skor dengan
bobot dan menentukan jumlah totalnya untuk setiap lokasi.
- Memberikan rekomendasi.
Contoh :
2. Metode
Tranportasi
MT
adalah model matematika yang dikembangkan untuk menentukan pola angkutan yang
optimal dari beberapa titik sumber (pasokan/penawaran) ke beberapa titik tujuan
(konsumsi/permintaan). MT tujuannya adalah mencari pola transportasi yang
meminimumkan biaya angkutan. MT bagian dari model programasi linier (linier
programming)
Setelah
menentuan lokasi, dalam mempromosikan produknya seorang manajer diperlukan
untuk membangun nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan.
A. Nilai pelanggan
Selisih antara jumlah nilai
dan jumlah biaya dari suatu
tawaran
dan alternatif lainnya.
B. Kepuasan pelanggan
Seberapa tinggi persepsi kinerja sebuah produk, menurut harapan
harapan seorang pelanggan.
C. Loyalitas pelanggan
Keinginan pelanggan untuk tetap bertahan dlm mem beli &
menggunakan produk dari suatu perusahaan. Manfaat loyalitas pelanggan:
- Kurang sensitif terhadap perubahan harga.
- Komitmen terehadap produk perusahaan.
- Tetap setia dalam jangka waktu yang lama.
- Membangun komunikasi yang positif.
- Sumber informasi yang akurat.
- Membangun relasi pelanggan yang langgeng.
- Membangun relasi dengan pelanggan di berbagai
tingkatan baik ekonomi, sosial, teknis & hukum sesuai dengan sifat pasar sasaran.
Sifat hubungan pelanggan ada 2 yaitu:
- Banyak pelanggan, margin rendah (bina relasi).
- Sedikit pelanggan, margin tinggi (kemitraan kuat)
Cara membangun relasi yang kuat:
Menciptakan nilai & kepuasan, menambah manfaat
keuangan ke relasi pelanggan (fasilitas).
- Menambah manfaat sosial & manfaat keuangan.
- Menambah ikatan struktural, menambah manfaat keuangan dan sosial (komunitas).
- Melibatkan emosional pelanggan melalui berbagai kegiatan perusahaan menarik & mempertahankan
pelanggan.
Upaya pemasar untuk menambah
calon prospek baru dapat dilakukan melalui pameran, brosur,
iklan, sales force. Merpertahankan pelanggan harus
dilakukan agar tidak terjadi perpindahan pelanggan.
Upaya
mengurangi peralihan pelanggan:
- Mengukur tingkat retensi pelanggan.
- Menelusuri sebab sebab hilangnya pelanggan.
- Keuntungan yang hilang, karena terjadi pindahan pelanggan ke perusahaan lain meningkatkan profitabiltas membangun keunggulan kompetitif yaitu kemampuan untuk memberikan kinerja yang terbaik melebihi dari
pesaingnya.
Keunggulan harus memberi nilai manfaat bagi pelanggan
kualitas (quality)
total
fitur & karakteristik suatu produk atau jasa yang dapat mempengaruhi kemampuan produk untuk memuaskan keinginan pelanggan sesuai kebutuhan. Total Quality Management (TMG) kegiatan yang menyeluruh dalam suatu organisasi
& secara terus menerus selalu
memperbaiki kualitas dari semua aktivitas yang ada dalam organisasi. Prinsip inti TMQ adalah proses: berfokus pada
pemuasan pelanggan, melakukan perbaikan berkesinambungan, melibatkan seluruh
potensi organisasi/sumberdaya. Rantai nilai (value chain)
mengidentifikasi
cara-cara untuk menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar.
Perusahaan merupakan kumpulan aktivitas yang
dilakukan untuk mendesain memproduksi, memasarkan,
menyerahkan & layanan pendukung. Aktivitas dalam perusahaan meliputi aktivitas tas utama & aktivitas
pendukung.
Customer
relationship management (CRM) adalah strategi
perusahaan yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan
antara perusahaan dengan pelanggannya. Tujuan penerapan CRM :
- Mengenali
dan menganalisa relasi.
- Mengenali
dan menganalisa pasar.
- Mengenali
dan menganalisa produk keluaran.
- Menarik
pelanggan baru.
- Mempertahankan
pelanggan lama.
- Mengurangi
biaya pemesanan dan pelayanan pelanggan.
- Menyediakan
barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan.
- Menyediakan
pelayanan pelanggan yang lebih baik.
- Penjualan
barang yang lebih baik.