
PENGUKURAN KINERJA DALAM MANAJEMEN OPERASIONAL LOGISTIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada pertemuan ini akan dijelaskan tentang “Pengukuran Kinerja Dalam Manajemen Operasional Logistik”. Setelah mempelajari materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu memahami dan menjabarkan pengukuran kinerja dalam manajemen operasional logis.
B. URAIAN MATERI
Beberapa indikator kinerja yang terukur sederhana terbukti bermanfaat. Karyawan kemudian harus menerapkan pengukuran menggunakan banyak cara yang tidak dapat secara langsung diturunkan dari pengukuran.
Indikator |
Faktor Scrap (atau Faktor Yield) |
Definisi |
Jumlah fakta yang di tolak (atau di terima) dibagi berdasarkan jumlah fakta fakta yang ada. |
Alasan pengukuran |
Scrap factor yang tinggi menunjukkan kualitas yang tidak memadai dan mengarah pada biaya peluang. |
Referensi Objek |
(a) proses, (b) komponen, (c) bagian dari logistik (seperti produksi) |
Fakta untuk di ukur |
Untuk (a): permintaan item atau posisi pesanan. Untuk (b) dan (c): posisi pesanan atau pesanan. |
Tabel. 14.2 Indikator complaint rate
Indikator |
Complaint rate |
Definisi |
Jumlah fakta yang di tolak (atau di terima) dibagi berdasarkan jumlah fakta fakta yang ada. |
Alasan pengukuran |
Complaint rate yang tinggi menunjukkan kualitas yang tidak memadai dan mengarah pada biaya peluang. |
Referensi Objek |
(a) item, (b) partner bisnis, (c) bagian dari logistik (seperti penjualan) |
Fakta untuk di ukur |
Untuk (a): permintaan item atau posisi pesanan. Untuk (b) dan (c): posisi pesanan atau pesanan. |
Tabel 14.3. Indikator Kinerja Perputaran persediaan stok
Indikator |
Perputaran persediaan stok |
Definisi |
Biaya inventori tahunan dibagi berdasarkan rata rata inventori. |
Alasan pengukuran |
Biaya pengangkutan meningkat sebagai peningkatan rata rata inventori atau perputaran persediaan stok. |
Referensi Objek |
(a) item dan grup item, (b) periode waktu |
Fakta untuk di ukur |
Biaya inventori tahunan dan rata rata inventori (berdasarkan biaya standar). |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.4 Indikator Kinerja Perputaran persediaan WIP
Indikator |
Perputaran persediaan wip |
Definisi |
Penjualan dibagi berdasarkan rata rata wip. |
Alasan pengukuran |
Biaya produksi infrastruktur meningkat untuk meningkatkan level wip dan perputaran persediaan wip. |
Referensi Objek |
(a) pusat kerja, (b) periode waktu, (c) kombinasi keduanya. |
Fakta untuk di ukur |
Penjualan dan WIP (berdasarkan biaya harga) |
Tabel 14.5 Indikator Kinerja Efisiensi pusat kerja
Indikator |
Efisiensi pusat kerja |
Definisi |
Standar load dibagi berdasarkan actual load = unit aktual yang di produksi di bagi oleh unit standar yang di produksi. |
Alasan pengukuran |
Tingginya efisiensi pusat kerja mengarah ke biaya yang lebih rendah melalui penggunaan biaya investasi yang lebih baik. |
Referensi Objek |
(a) pusat kerja, (b) periode waktu, (c) kombinasi keduanya. |
Fakta untuk di ukur |
Load berdasarkan pesanan produksi (terecana dan aktual, untuk setup dan run) |
Tabel 14.6 Indikator Kinerja Utilisasi Kapasitas
Indikator |
Utilisasi Kapasitas |
Definisi |
Aktual load dibagi berdasarkan spesifikasi kapasitas (=standart load di bagi berdasarkan efficiency rate dengan spesifikasi kapasitas. |
Alasan pengukuran |
Tingginya utilisasi kapasitas mengarah ke biaya yang lebih rendah melalui penggunaan biaya investasi yang lebih baik. |
Referensi Objek |
(a) pusat kerja, (b) periode waktu, (c) kombinasi keduanya |
Fakta untuk di ukur |
Load berdasarkan pesanan produksi (terecana dan aktual, untuk setup dan run) kapasitas pusat kerja. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Sejumlah indikator kinerja lebih lanjut berkaitan dengan biaya administrasi untuk administrasi pembelian, administrasi penjualan, perencanaan dan penjadwalan operasi administrasi, dan sebagainya. Mereka semua adalah tipe berikut:
Tabel 14.7. Indikator Kinerja Biaya Administrasi
Indikator |
Biaya Administrasi |
Definisi |
Biaya Administrasi dibagi berdasarkan penjualan. |
Alasan pengukuran |
Biaya administrasi harus dijaga serendah mungkin. |
Referensi Objek |
(a) unit organisasi, (b) periode waktu. |
Fakta untuk di ukur |
Penjualan unit organisasi, actual cost dari unit organisasi untuk administrasi. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Biaya tersebut dapat bervariasi sesuai pesanan. Jika perbedaannya besar, biasanya di area operasi perusahaan akan mencoba menghitung biaya administrasi variabel per pesanan. Indikator kinerja yang penting, walaupun hanya dipengaruhi oleh logistik sampai batas tertentu, adalah biaya unit dari barang itu sendiri. Perhitungan ini menghasilkan informasi tentang struktur biaya dan skema perhitungan yang menjadi dasarnya. Jika biaya unit berubah sangat besar, perhitungan terperinci akan dilakukan secara bersamaan untuk memeriksa validitas basis perhitungan dan penagihan.
Tabel 14.8 Indikator Kinerja Fill Rate atau CS Ratio
Indikator |
Fill Rate atau CS Ratio |
Definisi |
Jumlah produk yang di kirim dalam waktu pengiriman yang diinginkan di bagi berdasarkan jumlah produk yang di pesan. |
Alasan pengukuran |
Rendahnya fill rate menghasilkan biaya peluang dan tergantung kontrak, dan biaya pinalti. |
Referensi Objek |
(a) item, (b) partner bisnis, (c) part logistik (misal, penjualan) |
Fakta untuk di ukur |
Untuk (a): permintaan item atau posisi pesanan. Untuk (b) dan (c): posisi pesanan atau pesanan. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel14.9 Indikator Kinerja Delivery Reliability Rate
Indikator |
Delivery Reliability Rate |
|||||
Definisi |
Jumlah produk yang di kirim dalam waktu pengiriman yang ditetapkan di bagi berdasarkan jumlah produk yang ditetapkan. |
|||||
Alasan pengukuran |
Rendahnya Delivery Reliability Rate menghasilkan biaya peluang dan tergantung kontrak, dan biaya pinalti. |
|||||
Referensi Objek |
(a) item, (b) penjualan) |
partner |
bisnis, (c) |
part |
logistik |
(misal, |
Fakta untuk di ukur |
Untuk (a): permintaan item atau posisi pesanan. Untuk (b) dan (c): posisi pesanan atau pesanan. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Indikator kinerja berikutnya dihubungkan dengan waktu tunggu. Untuk istilah, definisi, dan argument.
Tabel 14.10 Indikator Kinerja Lot Size
Indikator |
Lot Size |
Definisi |
Rata-rata Jumlah pemesanan. |
Alasan pengukuran |
Besarnya ukuran batch/ lot mungkin menghasilkan Lead Time yang lama. |
Referensi Objek |
(a) proses, (b) produk. |
Fakta untuk di ukur |
Jumlah Pemesan dari posisi QTY pemesanan. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.11 Indikator Kinerja Utilisasi Kapasitas
Indikator |
Utilisasi Kapasitas |
Definisi |
Aktual load dibagi berdasarkan spesifikasi kapasitas (=standart load di bagi berdasarkan efficiency rate dengan spesifikasi kapasitas |
Alasan pengukuran |
Tingginya utilisasi kapasitas mengarah ke biaya yang lebih rendah melalui penggunaan biaya investasi yang lebih baik. |
Referensi Objek |
(a) pusat kerja, (b) periode waktu, (c) kombinasi keduanya |
Fakta untuk di ukur |
Load berdasarkan pesanan produksi (terecana dan aktual, untuk setup dan run) kapasitas pusat kerja. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.12 Indikator Kinerja Nilai Tambah Rate dari Lead Time
Indikator |
Nilai Tambah Rate dari Lead Time |
Definisi |
Bagian nilai tambah dari lead time dibagi dengan lead time. |
Alasan pengukuran |
Bagian yang tidak memiliki nilai tambah dari lead time seharusnya dikurangi |
Referensi Objek |
(a) proses dan produk, (b) partner bisnis, (c) part logistik. |
Fakta untuk di ukur |
Bagian yang memiliki nilai tambah dan yang tidak memiliki nilai tambah dari lead time. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.13 Indikator Kinerja Variasi Konten Kerja
Indikator |
Variasi Konten Kerja |
Definisi |
Standar deviasi dari waktu operasi. |
Alasan pengukuran |
Tinggi derajat varian dalam konten kerja menghasilkan waktu tunggu yang lebih lama. |
Referensi Objek |
(a) pusat kerja, (b) periode waktu, (c) prodak, (d) pesanan. |
Fakta untuk di ukur |
Waktu operasi aktual untuk objek referensi atau kombinasi dari referensi objek. |
Sumber : (Schönsleben, 2003)
Dan, terakhir, ada dua indikator kinerja untuk data dan control flow.Tabel 14.14 Indikator Kinerja Response Time
Indikator |
Variasi Response Time |
Definisi |
Waktu awal pemesanan sampai pesanan dikonfirmasi di bagi berdasarkan total lead time. |
Alasan pengukuran |
Lamanya waktu merespon mengakibatkan lamanya lead time, tetapi juga menghasilkan biaya peluang. |
Referensi Objek |
(a) pesanan, (b) partner bisnis, (c) part logistik. |
Fakta untuk di ukur |
Waktu awal pemesanan sampai pesanan dikonfirmasi. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.15 Indikator Kinerja Order Confirmation Time
Indikator |
Order Confirmation Time |
Definisi |
Waktu pesanan sebelum di konfirmasi sampai pesanan dikonfirmasi di bagi berdasarkan total lead time. |
Alasan pengukuran |
Lamanya waktu dikonfirmasi mengakibatkan lamanya lead time. |
Referensi Objek |
(a) pesanan, (b) partner bisnis, (c) part logistik. |
Fakta untuk di ukur |
Waktu pesanan sebelum di konfirmasi sampai pesanan dikonfirmasi. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Indikator kinerja tambahan dapat mencerminkan waktu yang diperlukan untuk desain produk atau waktu pemeliharaan infrastruktur produksi.
Indikator |
Tingkat keberhasilan proposal penawaran. |
|||||
Definisi |
Jumlah posisi penawaran di bagi berdasarkan permintaan customer terhadap kuota. |
|||||
Alasan pengukuran |
Tingginya tingkat keberhasilan proposal penawaran membuktikan tingginya fleksibilitas untuk menciptakan nilai pelanggan. |
|||||
Referensi Objek |
(a) item, (b) penjualan) |
partner |
bisnis, (c) |
part |
logistik |
(misal, |
Fakta untuk di ukur |
Untuk (a): item dalam posisi penawaran Untuk (b) dan (c): posisi penawaran |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.17 Indikator Kinerja Order Success Rate
Indikator |
Order Success Rate |
|||||
Definisi |
Jumlah posisi pesanan di bagi berdasarkan posisi penawaran. |
|||||
Alasan pengukuran |
Tingkat keberhasilan pesanan yang tinggi merupakan pengukuran terhadap fleksibilitas dalam pencapaian nilai untuk customer. |
|||||
Referensi Objek |
(a) item, (b) penjualan) |
partner |
bisnis, (c) |
part |
logistik |
(misal, |
Fakta untuk di ukur |
Untuk (a): permintaan barang Untuk (b) dan (c): posisi pesanan |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Indikator kinerja berikut ini menunjukkan potensi fleksibilitas. Pengukuran nilai-nilai ini hanya menghasilkan proporsi yang sebenarnya dieksploitasi di masa lalu. Untuk menentukan potensi, pertimbangan tambahan diperlukan.
Tabel 14.18 Indikator Kinerja luasnya kualifikasi
Indikator |
Luasnya kualifikasi |
Definisi |
Jumlah operasi berbeda yang dapat dijalankan oleh karyawan. |
Alasan pengukuran |
Kualifikasi luas meningkatkan potensi fleksibilitas dalam penerapan sumber daya. |
Referensi Objek |
(a) pekerja dan infrastruktur produksi, (b) unit organisasi. |
Fakta untuk di ukur |
Berbagai operasi dijalankan oleh objek referensi atau kombinasi objek referensi. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Tabel 14.19 Indikator Kinerja fleksibilitas temporal.
Indikator |
Fleksibilitas temporal |
Definisi |
Persentase kemungkinan penyimpangan jangka pendek dari seorang karyawan atau kapasitas rata-rata infrastruktur produksi. |
Alasan pengukuran |
Fleksibilitas temporal meningkatkan potensi fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya. |
Referensi Objek |
(a) pekerja dan infrastruktur produksi, (b) unit organisasi. |
Fakta untuk di ukur |
Muatan aktual dalam periode waktu objek referensi atau kombinasi objek referensi. |
Sumber: (Schönsleben, 2003)
Sebagai indikator kinerja fleksibilitas lebih lanjut dalam mencapai nilai pelanggan, ukuran untuk kompleksitas produk dapat dibayangkan. Namun ini sulit untuk dinilai. Sebagai indikator kinerja dari fleksibilitas untuk masuk sebagai mitra ke dalam jaringan logistik, hal-hal berikut dimungkinkan, sampai sekarang, ini telah "diukur" hanya secara kualitatif (McHugh, 1997):
Gambar 14.4 menunjukkan seperangkat indikator kinerja yang memungkinkan di tingkat jaringan logistik, bersama dengan kemungkinan representasi "kuantifikasi" tingkat pencapaian . Representasi diusulkan di mana lebih banyak detail dapat ditemukan (Hieber, 2002).
D. DAFTAR PUSTAKA
Alan Rushton, P. C. (2014). The Handbook Of Logistics And Distribution Management : Understanding The Supply Chain. Great Britain: Kogan Page Limited.
Hieber, R. (2002). Supporting Transcorporate Logistics By Collaborative Kinerjance Measurement In Industrial Logistics Networks. Zurich: Vdf- Verlag.
Mchugh, P. M. (1997). Beyond Process Reengineering Towards The Holonic Enterprise. New York: Wiley.
Morgan Swink, S. B. (2011). Managing Operations Across The Supply Chain, Second Edition. Usa: Mcgraw-Hill.
Muller, M. (2011). Essentials Of Inventory Management 2nd Ed. Usa: Amacom. Roberta S. Russell, B. W. (2011). Operations Management. Usa: John Wiley And Sons, Inc.
Schönsleben, P. (2003). Integral Logistics Management : Planning And Control Of Comprehensive Supply Chains. Zurich: Springer-Verlag.