Skip to main content

Pitching & Networking

1. Definisi Pitching

1.1 Definisi dan Tujuan Melakukan Pitching

Di era revolusi industri 4.0, keterampilan berwirausaha atau entrepreneurship menjadi salah satu keterampilan yang dibutuhkan. Didukung oleh kreativitas dan pola pikir inovatif, tidak heran jika saat ini makin banyak startup yang muncul dan berkembang. Namun demikian, dalam berwirausaha dan membangun startup, para entrepreneur seringkali dihadapkan pada kebutuhan modal yang tidak tercukupi. Salah satu solusi untuk menjawab masalah tersebut adalah melalui pitching untuk mendapatkan investor yang mau menanamkan modal.

Pada dasarnya, pitching (Safithri, 2022) dapat diartikan sebagai presentasi bisnis kepada investor yang potensial. Pitching dilakukan karena adanya kebutuhan akan sumber daya. Sumber daya yang dimaksud tidak selalu berkaitan dengan sumber pendanaan atau permodalan, namun dapat juga berupa in-kind, yaitu berupa: barang, jasa, fasilitas maupun sumber-sumber lain yang dapat dibantu yang bentuknya tidak berupa dana. Selain mendapatkan modal, pitching juga dilakukan untuk menjalin relasi yang potensial, mendapatkan review dan feedback untuk perkembangan produk, dan menjadi ajang untuk melatih soft skill dalam menyampaikan ide bisnis di hadapan banyak orang.

Pitching menjadi bagian penting dalam keberhasilan bisnis suatu startup untuk scaling up. Walau demikian, tidak sedikit startup yang gagal dalam memperoleh tujuan dari pitching. Alasannya, bukan karena bisnis yang dipresentasikan kurang menarik dan tidak potensial, melainkan gagal karena tidak mampu melakukan pitching dengan tepat. Sebab, sama seperti bisnis lainnya, startup juga perlu "dijual” dalam arti diperkenalkan atau ditawarkan ke banyak orang.

Hingga saat ini, makin banyak entrepreneur yang bermunculan tiap tahunnya, khususnya di Indonesia. Tidak sedikit orang yang mendirikan startup yang membuat persaingan menjadi semakin ketat. Dengan demikian, keberhasilan pitching untuk menarik minat investor agar mau menanamkan modal dan mendanai bisnis menjadi hal yang sangat penting.

 

Pitching (Marketing Craft, 2022) adalah hal yang dilakukan seseorang untuk meyakinkan orang lain. Dalam dunia bisnis, umumnya pitching menjadi kesempatan yang digunakan untuk meyakinkan “pelanggan” (calon klien, klien, partner bisnis, atau calon investor). Biasanya, metode yang dilakukan dalam pitching adalah menggunakan presentasi singkat untuk meyakinkan pihak yang ingin diyakinkan.

 

Contoh penerapan pitching adalah ketika anda mengajukan produk atau layanan bisnis anda kepada calon klien, klien, partner bisnis, atau calon investor yang potensial. Dalam pitching, penting untuk memberi audiens pemahaman yang jelas tentang rencana atau tujuan mendapatkan keuntungan. Sebagai usaha mendukung hal tersebut, memberikan data berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya juga tidak kalah penting untuk dilakukan.

 

Gambar 1. Ilustrasi Startup Pitching (My Startup World, 2022)

 

1.2 Target Audiens

Pada umumnya, startup melakukan pitching bertujuan untuk fundraising atau mendapatkan pendanaan dalam rangka percepatan eskalasi bisnisnya. Masih banyak juga startup yang menggunakan tolak ukur bahwa keberhasilan mendapatkan investor, berarti startupnya sukses. Padahal sebenarnya tidak demikian. Tolak ukur startup pada dasarnya adalah bagaimana startup dapat mempertahankan sustainabilitynya. Apabila startup telah mendapatkan investor dan dalam kurun waktu 3 tahun ternyata tidak mampu menjaga eksistensinya, tentunya startup tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Maka dari itu, startup memerlukan pengetahuan kepada siapa mereka pitching dan apa tujuannya. Menurut Angin (2016) setidaknya ada 4 (empat) target audiens yang menjadi sasaran pitching  sebagai berikut dibawah ini:

1. Investors.

Investors merupakan audiens yang tidak asing bagi startup. Biasanya pada sesi Demo Day atau startup events, startup akan diberikan kesempatan oleh inkubator atau akselerator untuk melakukan pitching kepada investors. Sangat penting bagi startup untuk memahami apa yang diharapkan oleh investors dari investasi pada startup mereka. Pertanyaan mendasarnya adalah apakah investasi yang diberikan kepada mereka akan menguntungkan bagi investorsGrowth maupun traction yang meyakinkan, apalagi startup mampu meraih revenue dan profit dalam periode waktu tertentu, akan meningkatkan kepercayaan investors kepada startup.

 

Gambar 2. Sumber Pendanaan Startup (Angin, 2016)

 

2. Donor (Development Partners & UN Agencies).

Apabila target audiens adalah donor, philanthropy atau donatur, maka ekspektasi mereka tidak semata-mata keuntungan. Para donatur lebih menyukai startup yang ide bisnisnya dapat sejalan dengan agenda kegiatan mereka. Misalnya: International Labor Organization (ILO) yang peduli terhadap kualitas hidup buruh/pekerja pabrik tentunya akan lebih tertarik kepada startup yang mampu membantu mereka dalam menyelesaikan masalah buruh/pekerja pabrik di lingkungan industri.

3. Government.

Government atau pemerintah sebagai pemegang kebijakan akan tertarik membantu startup yang mampu memberikan kontribusi ke masyarakat secara luas. Startup yang mengedepankan sociopreneur approach, sangat cocok menyasar audiens dari pemerintah.

4. Individuals/Supporters/Potential Clients.

Yang terakhir adalah individuals/supporters, dimana merupakan pendukung startup pertama kali. Individuals/supporters muncul dari keluarga dan kerabat atau teman dekat. Daya jual yang harus diberikan startup kepada mereka adalah lebih apa manfaatnya buat mereka? Begitu juga dengan potential clients, mereka tidak serta merta mengedepankan keuntungan secara finansial. Misal: (1) Bagi individuals/supporters, mereka akan tercatat sebagai pemilik startup yang memiliki kepedulian kepada kesetaraan pendidikan di Indonesia, (2) Bagi potential clients, mereka akan mendapat kesempatan memilih talents yang muncul dari startup yang memberikan solusi atas peningkatan kualitas SDM di Indonesia dengan menciptakan talents di industri 4.0.

 

Gambar 3. Target Audiens (Angin, 2019)

 

2. Konten Dalam Pitch Deck

Setelah memahami definisi, tujuan dan target audiens dari suatu pitching, langkah selanjutnya adalah mengetahui konten wajib dalam pitch deck. Suatu pitch deck  yang tepat adalah pitch deck yang memberikan tampilan sederhana, meyakinkan dan memiliki tujuan bisnis yang realistis untuk dijalankan, sesuai dengan target audiensnya serta dapat memberikan pesan yang ingin didengarkan oleh target audiens. Setidaknya, pitch deck menampilkan 12 (dua belas) konten yang akan dijelaskan satu persatu.

 

2.1 Problem

Langkah perdana adalah memahami problem atau masalah yang ingin diselesaikan. Untuk mempermudah, gunakan pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah yang anda lakukan saat ini? dan bagaimana kaitannya dengan yang anda lakukan dapat menyelesaikan masalah.

Anda harus menyampaikan aktivitas startup anda yang relevan dengan masalah yang akan anda selesaikan. Fokus pada 3 (tiga) masalah utama saja dan saling memiliki keterkaitan satu sama lain atau merupakan akar dari masalahnya.

2. Apakah yang anda lakukan ini berbeda dengan yang lain?

Anda harus menyampaikan faktor pembeda startup anda dari kompetitor anda.

Salah tips untuk mempermudah pertanyaan-pertanyaan diatas adalah dengan memberikan informasi yang jelas dan ringkas. Anda dapat juga menampilkan product demo/snapshot/prototype.

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut:

1. Seberapa signifikan masalahnya?

Anda dapat menampilkan data atau informasi untuk mendukung masalah yang akan anda selesaikan.

2. Seberapa besar target pasar yang mungkin?

Anda dapat menampilkan data atau informasi target pasar atau potensial pelanggan yang akan menggunakan produk atau layanan anda.

 

Gambar 4.  Contoh Slide Problem pada AirBnB Pitch Deck

 

2.2 Solution

Langkah berikutnya adalah memahami solution atau solusi yang ingin diberikan. Untuk mempermudah, gunakan pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah pain points dari pelanggan?

Anda harus mengetahui pain points dari pelanggan, yaitu sesuatu yang tidak disukai pelanggan yang sifatnya berulang-ulang.

2. Mengapa pain points tersebut memerlukan solusi?

Anda harus mengetahui dari sisi pelanggan, apakah mereka membutuhkan solusi atas pain points mereka?

3. Apakah sudah ada solusi yang diberikan saat ini?

Hal ini berkaitan dengan kompetitor. Anda harus melakukan riset di pasar terkait solusi-solusi yang telah diberikan oleh kompetitor saat ini.

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut:

1. Seberapa baik anda mengatasi masalah tersebut dengan solusi anda?

Anda dapat menampilkan satu sampai tiga solusi anda yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

2. Target audience ingin melakukan cek terhadap product market fit startup anda.

Gunakan visualisasi produk atau layanan anda untuk membantu anda meyakinkan target audiences.

 

 Gambar 5. Contoh Slide Solution pada AirBnB Pitch Deck

 

 

Gambar 6. Contoh Slide Product pada AirBnB Pitch Deck

 

2.3 Target Customers

Pada bagian ini, setidaknya anda memerlukan pemahaman atas 2 (dua) hal berikut dibawah ini:

1. Siapakah target pelanggan anda?

Anda dapat menampilkan pelanggan anda berdasarkan demografi, usia, jenis kelamin, hobi, pekerjaan, dan lain-lain.

2. Bagaimana segmentasi pasar anda?

Anda dapat menggunakan segmentasi pasar berdasarkan daya beli pelanggan anda. Apakah di pasar dengan daya beli rendah, menengah atau menengah ke atas.

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut:

1. Apakah anda dapat mencapai target yang tepat untuk produk atau layanan anda?

Anda dapat menampilkan satu sampai tiga solusi anda yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

2. Apakah anda mengetahui cara terbaik untuk mendapatkannya?

Gunakan visualisasi produk atau layanan anda untuk membantu anda meyakinkan target audiences.


2.4 Market Validation and Sizing

Market validation and sizing dapat ditampilkan bersamaan dengan target customers. Untuk itu, setidaknya anda memerlukan pemahaman atas 2 (dua) hal berikut dibawah ini:

1. Terkait market validation atau validasi pasar, apakah terdapat bukti bahwa produk atau layanan anda dapat mengatasi masalah tersebut?

Anda dapat melakukan riset pasar untuk mendapatkan data primer dengan cara melakukan penyebaran kuesioner, interview dan focus group discussion.

2. Terkait sizing atau ukuran, seberapa besar pasarnya?

Anda dapat menggunakan TAM, SAM dan SOM untuk memperjelas besarnya pasar anda.

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut: Seberapa besar pasarnya? Apabila pasarnya terlalu kecil, maka target audiens tidak akan tertarik.

 

Gambar 7. Contoh Slide TAM, SAM dan SOM pada AirBnB Pitch Deck

 

2.5 Monetization and Business Model

Bagian paling penting dalam mengembangkan sebuah startup. Tanpa monetization and business model yang jelas, rasanya sangat sulit bagi startup untuk mempertahankan sustainabilitynya. Untuk itu, setidaknya anda harus menjelaskan bagaimana anda menghasilkan uang? Anda dapat menggunakan perhitungan dasar tentang pendapatan dan tingkat konversinya (sales funnel).

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut:

1. Bagaimana cara anda menghasilkan pendapatan dan keuntungan?

2. Apakah cara anda dapat berkelanjutan?

3. Apabila target audien adalah investors dan individuals/supporters, apakah anda mampu menghasilkan keuntungan dan apakah pengembalian investasinya akan layak?

Untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut, anda dapat menggunakan 2 (dua) atau 3 (tiga) skema business model yang disesuaikan dengan produk atau layanan anda. Anda dapat menggunakan skema subscribe, komisi, membership maupun business model yang lain.

 

Gambar 8. Contoh Slide Monetization & Business Model pada AirBnB Pitch Deck

 

2.6 Milestone and Tractions

Sesuai dengan namanya, milestone and tractions  membicarakan tentang beberapa hal berikut ini:

1. Apakah kemajuan anda saat ini?

Anda dapat menggunakan visualisasi timeline dan milestone atau aktivitas yang telah anda lakukan dari sejak didirikannya startup anda sampai sekarang.

2. Apakah pencapaian anda selama ini?

Anda dapat menampilkan jumlah pelanggan, pendapatan, pers, kemitraan, testimonial dan lain-lain guna mendongkrak performa startup anda.

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens adalah apakah capaian anda benar-benar telah anda lakukan atau anda hanya bluffing saja?

  

Gambar 9. Contoh Slide Milestone and Tractions


2.7 Competitors and Positioning

Diperlukan riset yang mendalam untuk mengetahui kompetitor startup anda dan juga posisi startup anda dalam industri yang serupa. Untuk itu, setidaknya anda memerlukan pemahaman atas 3 (tiga) hal berikut dibawah ini:

3. Siapakah pesaing langsung dan potensial anda?

4. Apakah yang membedakan produk anda?

5. Bagaimana anda memenangkan pasar?

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut:

1. Apakah anda benar-benar mengetahui pasar anda?

2. Apakah anda mengetahui cara mengatasi pesaing anda?

Untuk menjawab kelima pertanyaan tersebut, anda dapat menggunakan competitor matrix atau positioning quadrants. Anda sebaiknya memfokuskan pada 2 matrix yang merupakan keunggulan dari produk atau layanan anda.

 

Gambar 10. Contoh Slide Positioning Quadrants


2.8 Funding Needs and Allocation

Funding needs and allocation merupakan bagian yang paling penting ketika startup melakukan pitching dengan tujuan untuk melakukan fundraising. Untuk itu, setidaknya anda memerlukan pemahaman atas 2 (dua) hal berikut dibawah ini:

1. Sebutkan berapa banyak, untuk apa, dan untuk berapa lama dana yang anda butuhkan akan digunakan?

2. Apabila target audiens adalah investor dan individuals/supporters, maka sebutkan pilihan exit strategy bagi investor!

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda sebagai berikut:

1. Apakah angka yang anda sampaikan rasional?

2. Apabila target audiens adalah investor dan individuals/supporters, bagaimana mereka dapat mendapatkan benefit dari investasi mereka?

Untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut, anda dapat menggunakan ilustrasi pada gambar 11. Contoh Slide Funding Needs & Allocation.

 

Gambar 11. Contoh Slide Funding Needs & Allocation

 

2.9 Goal and Strategy

Pada bagian goals and strategy, startup perlu menyampaikan tujuan dan strategi perusahaan pada periode waktu tertentu. Untuk itu, setidaknya anda memerlukan pemahaman atas 3 (tiga) hal berikut dibawah ini:

1. Apa tujuan anda? dan Kemanakah anda ingin membawa startup anda?

2. Bagaimana anda akan mencapai hal tersebut? Apa yang akan menjadi tonggak utama selama dua tahun ke depan?

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda, yaitu bahwa mereka membeli masa depan bisnis. Mereka perlu mengetahui seberapa baik dan realistis strategi anda?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut diatas, maka anda dapat menggunakan ilustrasi pada gambar 12. Contoh Slide Goals & Strategy. Anda dapat menjelaskan tujuan, rencana dan capaian yang akan anda raih, setidaknya untuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun kedepan.

 

Gambar 12. Contoh Slide Goals & Strategy

 

2.10 Marketing and Customer Acquisition

Marketing and customer acquisition merupakan bagian dimana anda menjelaskan metode atau cara untuk mendapatkan konsumen. Bagaimana rencana anda untuk mendapatkan pelanggan anda? serta Apakah saluran dan metode terpenting yang akan anda gunakan untuk menemukan dan memenangkan pelanggan? Kedua hal tersebut merupakan pertanyaan yang harus anda jawab dari sisi anda sebagai pelaku startup.

Di satu sisi, anda perlu mengetahui apa yang dipikirkan oleh target audiens anda, yaitu bahwa mereka berpikir apakah anda tahu apa yang sedang anda  lakukan?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut diatas, maka anda dapat menggunakan ilustrasi pada gambar 13. Contoh Slide Marketing & Customer Acquisition. Anda dapat menjelaskan proses dari sales funnel anda, mulai dari leads masuk, engagementmeetingsproof of concepts (POC), quotation sampai akhirnya dapat terjadi closing. Anda juga dapat memberikan konversi dari leads masuk sampai akhirnya terjadi closing atau pembelian oleh pelanggan. Kalkulasi konversi tersebut sangat penting bagi target audiens, terutama investors dalam kaitannya startup anda dalam tahap menuju scale up.

 

Gambar 13. Contoh Slide Marketing and Customer Acquisition

 

2.11 Projection

Projection menampilkan informasi proyeksi keuangan sehingga target audiens, terutama investors dapat mempertimbangkan kelayakan startup untuk mendapatkan investasi. Investors dalam hal ini yang akan lebih banyak berkepentingan akan menilai apakah startup anda layak untuk mendapatkan investasi?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut diatas, maka anda dapat menggunakan ilustrasi pada gambar 14. Contoh Slide Projection. Anda dapat menggunakan proyeksi data-data terkait capaian dan keuangan, seperti: OKR dan KPI, jumlah pelanggan, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan earning before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) serta laba bersih startup anda.

  

Gambar 14. Contoh Slide Projection

 

2.12 Team and Contact Detail

Tim merupakan hal yang paling krusial di karenakan target audiens secara tidak langsung melakukan investasi pada “orang” dan bukan pada produk atau layanan yang diberikan oleh startup. Hal yang menjadi bahan due diligence  terkait tim adalah sebagai berikut: Siapakah anda dan tim anda? Apakah latar belakang anda dan tim relevan dengan startup yang akan anda bangun? Yang termasuk dalam tim adalah pendiri, anggota tim, investor dan penasihat.

Dari sisi target audiens, ada beberapa hal yang mereka pikirkan, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah tim anda merupakan “winning team”?

2. Apakah tim anda dapat diandalkan dan solid?

 

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut diatas, maka anda dapat menggunakan visualisasi pada gambar 15. Contoh Slide Team.

 

Gambar 15. Contoh Slide Team

 

Yang terakhir adalah contact details, dimana anda perlu menampilkan nama startup anda, alamat, nomor telepon yang aktif, email yang aktif dan website.

 

3. Strategi Pitching and Networking

3.1 Strategi Dalam Melakukan Pitching

Ketika anda melakukan pitching, sebaiknya anda melakukan strategi supaya pitching anda menjadi lebih efektif. Strategi yang perlu anda lakukan adalah sebagai berikut ini:

1. Memahami The Grandma Test (Angin, 2016). Berikut adalah pertanyaan yang anda harus jawab terkait The Grandma Test: Apa yang akan anda katakan jika anda harus menjelaskan produk atau layanan anda dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut kepada nenek anda?

 

 

Gambar 16. The Grandma Test

 

Untuk menjawab The Grandma Test, anda dapat menggunakan formula dibawah ini, misal: kami menyelesaikan masalah ketersediaan tiket pesawat dengan menyediakan aplikasi untuk memesan tiket pesawat untuk membantu traveler menuju destinasi wisata yang mereka inginkan.

 

 

Gambar 17.  Formula Untuk Menjawab The Grandma Test

 

2. Menggunakan data dalam menyampaikan informasi.

Berikut adalah benefit  dan cara penggunaan data (Rasyid, 2022):

a. Data dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan cepat kepada target audiens.

b. Informasi yang bersumber dari data akan memberikan dampak kepercayaan yang lebih tinggi dari target audiens kepada anda.

c. Seleksi data yang akan anda tampilkan. Gunakan satu data untuk satu slide per satu konten atau tema pembicaraan.

d. Apabila suatu statistik cukup penting untuk anda sampaikan kepada target audiens, statistik itu layak untuk berada di slide secara terpisah. Sebisa mungkin juga untuk membuat grafik atau diagram yang mudah dibaca.

3. Menggunakan visualisasi.

Menampilkan data dengan grafik atau infografis adalah cara mudah untuk menambahkan minat visual ke presentasi anda (Rasyid, 2022). Apabila memungkinkan, pergunakan video demonstrasi.

4. Tonjolkan point yang menarik di bagian awal presentasi.

Penyampaian ide atau gagasan anda harus menarik bagi target audiens. First impression pada 2-3 slide pertama atau kurang lebih 30 detik pertama merupakan momentum paling penting pada saat anda melakukan pitching (Rasyid, 2022). Dewasa ini, story telling merupakan pitching style yang paling lazim digunakan untuk menarik minat target audiens.

5. Time is money.

Jangan berlama-lama dalam melakukan pitching dan tidak bertele-tele dalam menjelaskan ide atau gagasan anda. Idealnya pitching dilakukan dalam durasi 7-10 menit (Rasyid, 2022).

6. Call to Action (CTA).

Seringkali CTA ini terlupakan dalam sesi pitching. Target audiens anda mungkin sibuk untuk mencari tahu apa yang seharusnya mereka lakukan selanjutnya. Maka dari itu, katakan saja pada mereka apa yang harus mereka lakukan. Gunakan ajakan kepada target audiens dan pastikan anda dapat memberi manfaat atau solusi kepada mereka sehingga memungkinkan adan untuk membawa mereka kepada CTA anda secara persuasif (Rasyid, 2022).

 

3.2 Cara Mengukur Keberhasilan Pitching

Setelah mengetahui strategi dalam melakukan pitching, langkah selanjutnya adalah membuat ukuran keberhasilan pitching. Setidaknya terdapat 2 (dua) hal untuk menentukan keberhasilan pitching, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan.

Pitching dilakukan dengan tujuan berbeda-beda, tergantung target audiences nya, baik itu investors, donor, government, maupun individuals/Supporters/Potential Clients. Sesuaikan materi pitching dengan target audiences tersebut dan sesuaikan pula tujuan anda adalah fundraising, mendapatkan strategic partnership atau yang lain.

2. Menentukan sasaran berdasarkan tujuan yang sudah ditentukan.

Apabila tujuan dari pitching adalah meyakinkan setiap calon klien untuk melakukan pembelian produk atau berlangganan layanan jasa dari pemilik brand, maka sasaran yang bisa ditentukan adalah adanya transaksi penjualan senilai sekian rupiah dengan klien tersebut.

 

3.3 Strategi Dalam Melakukan Networking

Pada suatu startup event, business forum maupun pitching session, pada umumnya diakhiri dengan sesi networking. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk melakukan networking yang efektif:

1. Greetings and brochures.

Jadilah seseorang  yang proaktif, namun tidak agresif dalam suatu percakapan. Perkenalkan diri anda dengan sopan. Pergunakan kartu nama dan brosur supaya membuat target audiens lebih mengenal anda dan produk atau layanan anda dengan jelas dan ringkas.

2. Pitch.

Pergunakan pitch anda untuk menarik target audiens untuk mengetahui lebih banyak tentang bisnis anda. Pergunakan nada yang pendek hanya untuk memacu minat diskusi selanjutnya.

3. Follow up.

Tindak lanjuti percakapan supaya tetap “warm”. Jangan menunggu target audiens menghubungi anda, tapi anda berusaha proaktif. Perkenalkan diri anda sekali ketika menghubungi target audiences anda untuk berdiskusi lebih lanjut.

 

 



REFERENSI

Accurate. 2022. Pitching Adalah Metode Ampuh Untuk Mengubah Audiens Menjadi Pelanggan. Diakses pada 29 Juni 2022 dari https://accurate.id/bisnis-ukm/pitching-adalah/#Bagaimana_Membuat_Ukuran_Keberhasilan_Pitching

Angin. (2016, 21 September). Pitching Workshop

Backer, Gust de. (2022, 6 Maret). TAM SAM SOM (2022): Meaning and Examples ( Free TemplateI). Diakses pada 29 Juni 2022 dari https://gustdebacker.com/tam-sam-som-market/

My Startup World. (2016, 28 Agustus). Stop doing these 15 things when pitching your startup. Diakses pada 29 Juni 2022 dari https://mystartupworld.com/stop-doing-these-15-things-when-pitching-your-startup/

Rastid, Fadel. (2022, 19 Juni). Pitching Adalah: Kenali Strategi Ampuh Meningkatkan Jumlah Pelanggan. Diakses pada 29 Juni 2022 dari https://www.hashmicro.com/id/blog/pitching-adalah/

Safithri, Marsha N. (2022, 17 Januari). Pitching adalah: Pengertian, Tips, dan Hal-hal yang Perlu Dihindari. Diakses pada 29 Juni 2022 dari https://majoo.id/solusi/detail/teknik-pitching-dan-pengertian-pitching

Wijayanto, Denny (2021). Pitching for Fundrasing



Last modified: Sunday, 9 April 2023, 9:57 PM